TEMPO.CO, Mataram - Presiden Joko Widodo atau Jokowi direncanakan akan meluncurkan program rehabilitasi rumah korban gempa Lombok yang berada di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Hari ini, Jokowi juga akan sekaligus menengok kondisi para pengungsi.
Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid menyambut baik kedatangan Jokowi tersebut karena kepala negara juga akan sekaligus membaur dengan pengungsi untuk menonton upacara penutupan Asian Games 2018 di Kamp Pengungsian Kantor Camat Gunung Sari.
Baca: Rencana Jokowi Menengok Korban Gempa Lombok Dihantui Malaria
Fauzan berharap agar kegiatan RI 1 itu menjadi penghibur bagi para pengungsi. "Saya berharap Pak Presiden memberikan penguatan mental atau Trauma Healing kepada warga kami yang mengungsi," kata dia pada Ahad, 2 September 2018.
Ia sendiri mengaku sudah meminta semua tokoh agama atau tuan guru untuk ikut aktif menggelar kegiatan keagamaan sebagai salah satu bentuk penanganan trauma kepada para pengungsi.
Hampir semua pos pengungsian, kata Fauzan, ada masjid dan mushalla darurat untuk kegiatan keagamaan. Menurut dia, saat ini selain logistik, terpal, dan selimut, para pengungsi sangat membutuhkan trauma healing. "Saya bersyukur banyak relawan yang tergerak melakukan trauma healing," ujarnya.
Baca: Tak Hadiri Penutupan Asian Games, Jokowi: Saya Akan ke Lombok
Bagi Fauzan, kondisi inilah yang terberat di wilayahnya. Sampai dengan saat ini, lebih dari 178 ribu warga Lombok Barat mengungsi. Ia pun mengimbau agar warga yang rumahnya tidak rusak atau hanya rusak ringan, kembali ke rumah masing-masing.
Berdasar data Pos Komando Utama Transisi Pemulihan Lombok Barat, sejak rentetan gempa 5 Agustus, telah mengakibatkan 51 orang meninggal, 258 orang luka berat, dan 701 orang luka ringan.
Dari segi kerusakan, tercatat 57.614 rumah rusak yang terdiri dari rusak berat sebanyak 23.007 rumah, rusak sedang 14.820 rumah dan rusak ringan 19.787 rumah. Gempa itu pun telah merusak 108 tempat ibadah, 84 fasilitas kesehatan, 294 sekolah/madrasah, 7 jembatan, paling sedikit 1,600 meter jalan raya, 26 kantor pemerintahan, dan 294 toko/kios.
Sampai dengan saat ini, dari 57 ribu lebih rumah rusak, baru 21.609 rumah atau 37,8 % yang terverifikasi. Penyebarannya adalah 5.226 rumah rusak berat, 4.549 rusak sedang, dan 11.834 rusak ringan.
Baca: Tinjau Pembangunan Rumah Korban Gempa, Jokowi Akan ke Lombok Lagi