TEMPO.CO, Jakarta - Partai NasDem menargetkan perolehan kursi legislatif hampir tiga kali lipat dibanding raihan mereka saat pertama kali ikut pemilu pada 2014. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, untuk mencapai target itu, kader NasDem dibekali kemampuan adu ide dan gagasan politik, termasuk para elite partainya.
"Para elite politik ini diharapkan dapat memberikan referensi keteladanan," kata Paloh dalam acara pembekalan caleg NasDem, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Sabtu, 1 September 2018. "Karena followers akan ikut leader-nya."
Menurut Paloh, keadaan pemimpin yang lebih tenang akan membuat suasana lebih tenang dalam menjalankan strategi-strategi dan rencana untuk menang pada pemilu. "Saya pikir dalam mengikuti pemilu kita harus tenang," kata dia.
Partai NasDem menargetkan 100 kursi dari 575 kursi Dewan Perwakilan Rakyat yang diperebutkan pada Pemilu 2019. Dalam keikutsertaannya pertama kali pada 2014, Partai NasDem meraih 35 kursi legislatif dari 550 kursi DPR.
Kursi DPR diperoleh NasDem terbanyak dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara. Tujuh kursi DPR diperoleh di Jawa Timur. Lima kursi dari Jawa Tengah dan tiga kursi dari Sumatera Utara. Dua kursi DPR diperoleh masing-masing dari Aceh, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara.
Kursi NasDem lainnya diperoleh dari Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, Jakarta, Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua.
Partai NasDem dan Partai Gerindra merupakan dua partai politik yang baru mengikuti pemilu pada 2014 dan langsung meraih kursi di DPR. Partai NasDem saat itu meraup 8,4 juta suara dari sekitar 124 juta suara yang sah. Jumlah pemilih yang terdaftar kala itu, mencapai 190 juta orang.
Pemilu mendatang diikuti 16 partai politik nasional. Partai-partai itu akan berebut 575 kursi DPR dari pemilih yang sementara terdaftar sekitar 185 juta.
RYAN DWIKY