Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dari Prabowo ke Jokowi, Begini Empat Fakta Ali Mochtar Ngabalin

image-gnews
Ali Mochtar Ngabalin berfoto bersama anggota Sahabat Pancasila saat menghadiri diskusi berjudul
Ali Mochtar Ngabalin berfoto bersama anggota Sahabat Pancasila saat menghadiri diskusi berjudul "Kenapa Harus Jokowi?" di Cafe Ajag Ijig, Jakarta Pusat, Sabtu, 28 Juli 2018. Tempo/Rezki Alvionitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ali Mochtar Ngabalin menjadi salah satu pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang paling nyaring bersuara menjelang pemilihan presiden 2019. Politikus Partai Golkar ini sering melancarkan serangan kepada lawan-lawan politik Jokowi.

Baca: Ali Mochtar Ngabalin dan Sederet Pernyataan Kontroversialnya

Ngabalin merapat ke Jokowi setelah diangkat menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden. Padahal pada pilpres 2014 lalu, Ngabalin menjadi bagian dari tim sukses Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Prabowo bakal kembali menjadi lawan Jokowi di pilpres 2019 nanti.

Selain berganti haluan dukungan politik, berikut fakta-fakta lain seputar Ngabalin.

1. Pernah menjadi kader Partai Bulan Bintang
Politikus kelahiran Fakfak, Papua Barat, pada 25 Desember 1968 ini mengawali karier politik sebagai kader PBB. Dia bahkan sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009.

Pada 2010, Ngabalin keluar dari PBB dan menjadi kader Partai Golkar. Dia sebelumnya mengikuti Muktamar PBB untuk menjadi ketua umum, namun akhirnya kalah dari MS Kaban. Di partai beringin, Ngabalin mengawali karier sebagai wakil sekretaris jenderal.

2. Pernah menjadi juru kampanye Jusuf Kalla-Wiranto
Ngabalin menjadi juru kampanye Jusuf Kalla-Wiranto di pilpres 2009. Pilihan ini berbeda dengan arah politik PBB ketika itu yang mendukung Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Ngabalin mendukung JK dan Wiranto yang akhirnya kalah di pilpres 2009.

Baca: Ngabalin Tuding #2019GantiPresiden Mau Kacaukan Pemilu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Mendesak Allah membela Prabowo Subianto
Ngabalin menjadi Direktur Politik dan juru debat Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di pilpres 2014. Saat jagoannya dinyatakan kalah versi pemungutan suara, Ngabalin melontarkan pernyataan kontroversial.

"Perjuangan yang kami lakukan tidak terhenti sampai di sini dan kami mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada Prabowo-Hatta. Kami gemas, kapan Tuhan turunkan. Kami desak Allah turunkan bala tentaranya tolong Prabowo," kata Ngabalin di Rumah Polonia, Minggu, 3 Agustus 2014. Pernyataan Ngabalin saat halalbihalal itu terekam dalam video berdurasi 6 menit 38 detik.

4. Dekat dengan Andi Nasrudin Zulkarnain
Andi Nasrudin Zulkarnain ialah mantan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, ”cucu” badan usaha milik negara PT Rajawali Nusantara Indonesia. Pada 2009, Nasrudin tewas ditembak oleh dua orang tak dikenal saat tengah mengendarai mobilnya pulang dari bermain golf.

Sejumlah pihak mengatakan pembunuhan itu terkait dengan perkara korupsi di PT Putra Rajawali Banjaran. Ngabalin ketika itu mengatakan, Nasrudin sempat menemuinya dua bulan sebelum kejadian. Nas, demikian rekannya itu biasa dipanggil, sempat meminta dukungan dari Ngabalin jika suatu hari ada masalah di kantornya. ”Saya diminta mem-backup-nya,” ujar Ngabalin.

Hanya, kata Ngabalin, ia tak sempat menanyakan secara spesifik masalah yang dikeluhkan adik angkatannya di organisasi Pelajar Islam Indonesia itu. ”Ini yang saya sesali, mengapa tidak menanyakan lebih jauh,” katanya.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | MAJALAH TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gagal Lolos Jadi Anggota DPR, Ali Mochtar Ngabalin Hanya Raih 7.001 Suara

30 hari lalu

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin ditemui awak media di Polda Metro Jaya, Kamis petang, 3 Desember 2020. Tempo/M Yusuf Manurung
Gagal Lolos Jadi Anggota DPR, Ali Mochtar Ngabalin Hanya Raih 7.001 Suara

Ngabalin maju di dapil Buton, Sulawesi Tenggara sebagai caleg dari Partai Golkar. Dia hanya meraih 7.001 suara.


Ali Mochtar Ngabalin Balik ke KSP setelah Gagal jadi Anggota DPR

30 hari lalu

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, saat memberikan keterangan bakal menerima demonstran dari PA 212 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 13 September 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Ali Mochtar Ngabalin Balik ke KSP setelah Gagal jadi Anggota DPR

Ngabalin maju di daerah pemilihan (dapil) Buton, Sulawesi Tenggara sebagai caleg Partai Golkar.


Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

31 hari lalu

Ribuan peserta Aksi 22 Mei berkumpul untuk unjuk rasa di depan gedung Bawaslu, Jakarta, 22 Mei 2019. Aksi ini merupakan bentuk menyikapi hasil rekapitulasi Pilpres 2019 oleh KPU RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.


Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

58 hari lalu

Ekspresi Ketua tim kuasa hukum TKN Jokowi - Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra setelah sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis malam, 27 Jui 2019. Majelis hakim MK memutuskan menolak seluruh dalil yang diajukan tim kuasa hukum BPN Prabowo - Sandi selaku pemohon terkait sengketa Pilpres 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.


Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

58 hari lalu

Kuasa Hukum BPN Prabowo - Sandi saat berbincang di sela sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2019. Kubu Prabowo - Sandiaga mengajukan gugatan terkait sengketa Pilpres karena menuding kubu Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin melakukan kecurangan yang secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?


Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

58 hari lalu

Ekspresi Ketua tim kuasa hukum TKN Jokowi - Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra setelah sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis malam, 27 Jui 2019. Majelis hakim MK memutuskan menolak seluruh dalil yang diajukan tim kuasa hukum BPN Prabowo - Sandi selaku pemohon terkait sengketa Pilpres 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.


Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Ekspresi Presiden Joko Widodo (kanan) saat bersalaman dengan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu, 13 Juni 2019.  Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.


Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berpelukan usai Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Debat terakhir berlangsung hangat dan tidak sepanas sebelumnya.. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.


Ali Ngabalin Mundur dari KSP, Segini Harta Kekayaannya

24 Januari 2024

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, saat memberikan keterangan bakal menerima demonstran dari PA 212 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 13 September 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Ali Ngabalin Mundur dari KSP, Segini Harta Kekayaannya

Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Berapa nilai harta kekayaannya?


Terkini: Tom Lembong vs Bahlil terkait Investasi di IKN, Ekonom Kritisi soal Politisasi Bansos

24 Januari 2024

Bahlil Lahadalia dan Tom Lembong. TEMPO; Instagram
Terkini: Tom Lembong vs Bahlil terkait Investasi di IKN, Ekonom Kritisi soal Politisasi Bansos

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut Co-captain TPN Anies-Cak Imin atau AMIN, Tom Lembong, jangan asal bunyi soal investasi IKN Nusantara.