TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan ada empat program yang akan dilakukan pemerintah dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur akibat gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca: 400 Insinyur akan Dampingi Pembangunan Rumah Korban Gempa Lombok
Pertama, ujar Puan, pemenuhan kebutuhan dasar, antara lain pelayanan kesehatan, pendidikan, bantuan logistik, dan bantuan perbaikan rumah. Kedua, percepatan pembersihan puing. Ketiga, percepatan pembangunan rumah penduduk swakelola.
"Terakhir, akan dilakukan percepatan pembangunan fasilitas umum," ujar Puan Maharani seusai memimpin rapat bersama perwakilan 19 menteri di kantornya pada Jumat, 31 Agustus 2018.
Pemerintah menargetkan, rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur akibat gempa Lombok ini selesai dalam waktu enam bulan. Target itu menjadi implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2018 tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi di NTB yang telah ditandatangani Presiden Jokowi pada 23 Agustus 2018.
Baca: Mensos: Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca- Gempa Lombok Setahun
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Amin mengatakan, sampai saat ini, sudah 78 ribu rumah yang teridentifikasi rusak akibat gempa Lombok. "Persentase rusak berat, sedang, dan ringan itu kan teknis, ya. Tapi dari 78 ribu itu, ada sekitar 20 ribu yang rusak parah," ujar Amin saat ditemui di lokasi yang sama.
Menurut Amin, yang terpenting dan dibutuhkan masyarakat adalah upaya mitigasi bencana. "Kami butuh mitigasi dengan memastikan konstruksi rumah yang dibangun di NTB ini tahan gempa," ujar Amin.