TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menduga sebagian uang suap proyek PLTU Riau mengalir ke Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar. KPK mengetahui dugaan tersebut dari komunikasi antara mantan Wakil Ketua Komisi Energi DPR Eni Maulani Saragih dan mantan Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham.
Baca: Eni Saragih Miliki Bukti Aliran Dana Suap PLTU Riau-1 ke Golkar
"Ada komunikasi antara Eni dengan IM. IM mengetahui Eni itu menerima uang dan sebagian dari uang itu kan diduga digunakan untuk Munas Golkar. Saat itu IM sebagai Sekjen," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018.
Alex mengatakan dari hasil pemeriksaan, Eni diduga selalu melapor kepada Idrus tiap menerima uang dari eks pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited Johanes Budisutrisno Kotjo. Kotjo disangka memberikan uang kepada Eni untuk memuluskan penandatanganan kontrak kerjasama proyek PLTU Riau.
Sebelumnya, Eni juga telah mengatakan memberikan uang Rp 2 miliar untuk kepentingan Munaslub Golkar. Eni menjabat bendahara umum panitia pelaksana dalam perhelatan itu. "Yang saya terima Rp 2 miliar, saya gunakan untuk Munaslub," ujar Eni seusai pemeriksaan di Gedung KPK, Senin, 25 Juni Agustus 2018.
Soal perannya itu, Eni menyebut dirinya hanyalah petugas partai. "Saya sudah sampaikan ke penyidik bahwa saya adalah petugas partai," kata dia.
Terkait pengakuan itu, Alex mengatakan lembaganya masih melihat perkembangan penyidikan kasus ini. Menurut dia mengusut dugaan penerimaan dana korupsi oleh partai politik butuh kajian lebih lanjut. "Tentu akan kami lihat perkembangannya seperti apa. Apakah bisa itu parpol disebut atau disamakan dengan korporasi," kata dia.
Baca: Biaya Katering Munaslub Golkar Diduga Berasal dari Suap PLTU Riau
Golkar telah membantah adanya aliran dana suap PLTU Riau ke partainya. Ketua Organizing Committee Munaslub Golkar 2017, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan tak ada sepeser pun uang Eni ke Munaslub. "Saya sebagai Ketua OC Munaslub tidak pernah mendapatkan uang sepeser pun dari Saudara Eni Saragih untuk pembiayaan Munaslub tersebut," kata dia dalam keterangan tertulis, Ahad, 26 Agustus 2018.