TEMPO.CO, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi heran terhadap sejumlah pihak yang meributkan aksinya saat mengendarai sepeda motor dalam pembukaan Asian Games 2018, di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu, 18 Agustus 2018. Dalam aksinya, Jokowi melalui peran pengganti atau stuntman digambarkan melayang dengan kendaraanya untuk menerabas kemacetan jalan agar sampai di lokasi pembukaan tepat waktu.
"Problemnya kan bukan saat saya naik sepeda motornya, karena itu pembukaan Asian Games. Tapi yang diurus (dibahas) ternyata yang sebenarnya nggak perlu diurus, yaitu soal stuntman," ujar Jokowi saat menghadiri Kongres Nasional Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma di Yogyakarta, Rabu, 29 Agustus 2018.
Baca: Pria Ini Diduga Stuntman Jokowi di Pembukaan Asian Games 2018
Jokowi menuturkan aksinya mengendarai sepeda motor hanya bagian cerita untuk menyemarakkan pembukaan Asian Games 2018. Aksi itu, ujar Jokowi, hanya tontonan belaka untuk menghibur karena Indonesia bertindak sebagai tuan rumah Asian Games 2018. "Dan semua (aksi pembukaan Asian Games) itu semua yang merancang event organizer," ujarnya.
Jokowi tak habis pikir beberapa politikus mempersoalkan aksinya naik motor. "Coba bayangkan, yang diurus pas saya naik motor itu, pas meloncat. Ya masak saya suruh main sendiri seperti itu, logikanya Presiden suruh jumping seperti itu, yang bener sajalah," ujar Jokowi.
Simak: PDIP Banggakan Pembukaan Asian Games 2018 dan Aksi Jokowi
Jokowi mengaku tak habis pikir bagaimana cara pandang politikus yang meributkan aksinya itu. "Masak Presiden suruh akrobat sendiri seperti itu, ya gila, bro," ujar Jokowi mengundang tawa ribuan mahasiswa. "Politikus ini kadang ya memang, haduh, haduh, haduh," ucap Jokowi sambil geleng-geleng kepala.
"Seharusnya yang dilihat kan bagaimana bangsa ini menyajikan berbagai budaya Indonesia dalam pembukaan Asian Games 2018 sampai begitu dahsyat itu," kata Jokowi.