TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily membantah tudingan adanya aliran dana suap PLTU Riau-1 untuk keperluan Steering Committee (SC) Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar 2017. Dia mengatakan keperluan penyelenggaraan Munaslub dilakukan oleh Organizing Committee (OC) Munaslub.
Baca: Biaya Katering Munaslub Golkar Diduga Berasal dari Suap PLTU Riau
"Dalam pembagian tugas kepanitiaan Munaslub, tugas untuk penyediaan katering atau makanan peserta itu ditangani oleh panitia OC," kata Ace dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 Agustus 2018.
Ace mengatakan dia juga telah mengkonfirmasi tudingan tersebut ke Ketua OC Munaslub Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita. Agus, kata dia, membantah dana sewa hotel dan katering Munaslub memakai dana suap PLTU Riau. "Perlu kami tegaskan tidak ada uang sepeser pun yang didapatkan dari Eni Saragih untuk pembiayaan OC," kata dia.
Ketua Steering Committee Munaslub Golkar Ibnu Munzir membantah tudingan tersebut. Dia mengatakan Steering Committee tidak mengurusi soal pembiayaan acara. Steering Committee, kata dia, hanya bertugas membuat konsep acara. "SC hanya membuat konsep, pelaksana acara adalah OC," kata dia.
Sebelumnya, Eni mengatakan duit sebanyak Rp 2 miliar dugaan suap PLTU Riau yang dia terima dipakai untuk Munaslub. Salah satunya untuk membiayai keperluan Steering Committee dalam menyewa hotel dan biaya katering.
Baca: Uang Suap PLTU Riau-I ke Munaslub Golkar? Setya: Katanya Benar
KPK menetapkan Eni Saragih serta mantan Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham dan pengusaha, Johannes Budisutrisno Kotjo sebagai tersangka dalam kasus ini. Eni diduga menerima uang suap total Rp 4,8 miliar dari Johannes. Sementara Idrus diduga menerima janji US$ 1,5 juta untuk memuluskan penandatanganan kerja sama proyek bernilai triliunan itu.