TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR kini dinilai lebih terbuka oleh masyarakat. Hal itu tercermin dari survei Charta Politika yang bekerjasama dengan Asumsi.co.
Baca juga: DPR Minta BPIP Beri Masukan Saat Bahas UU
Dalam survei itu responden yang menilai DPR lebih terbuka mencapai 38,8 persen. Sedangkan responden yang menilai tertutup berjumlah 16,4 persen. "Sedangkan responden yang menilai sama saja dibandingkan sebelumnya 25,3 persen dan 19,5 persen tidak menjawab ataupun tidak tahu," kata peneliti Charta Politika Muslimin Tanja di Jakarta, Selasa 28 Agustus 2018.
DPR di bawah kepemimpinan Bambang Soesatyo juga kinerjanya dinilai membaik. Responden yang menilai kinerja DPR baik sebanyak 34,8 persen. Angka DPR lebih tinggi dari MPR dan DPD. Dalam survei itu MPR mendapat suara 14,8 persen sedangkan DPD 11,3 persen. Sisanya 41,1 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
Muslim menyampaikan, meskipun ada perbaikan persepsi publik terhadap keterbukaan dan kinerja DPR, namun masih banyak sekali pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh DPR.
Baca Juga:
DPR perlu terus membuka diri dan semakin transparan. Begitu pula dengan upaya untuk memperbaiki kinerja dan menyosialisasikan berbagai kerja yang telah dilakukan.
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengapresiasi survei tersebut. Survei tersebut menunjukkan adanya perbaikan kinerja parlemen. "Ibarat main bola, menang-kalah itu karena tim," kata Bambang Soesatyo yang dilantik menjadi Ketua DPR pada 15 Januari 2018 tersebut.
Baca juga: DPR Sahkan RUU Penerimaan Negara Bukan Pajak
Bambang mengatakan, DPR terus berupaya membuka diri seperti dengan meluncurkan aplikasi "DPR Now" yang dapat diinstal di Appstore maupun Google beberapa waktu lalu. Melalui aplikasi tersebut masyarakat dapat mengakses berbagai informasi di DPR termasuk sidang yang dinyatakan terbuka.
Menurut Pendiri Forum Masyarakat Peduli Parlemen Sebastian Salang, adanya trend yang semakin baik bisa karena ketua DPR semakin terbuka dan memberikan jawaban berbagai pertanyaan publik dan ada upaya secara personal dan institusional semakin membuka diri.
"Di era digital saat ini, transparansi semakin mudah dilaksanakan seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi," katanya.