TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua DPR Setya Novanto membenarkan adanya dugaan aliran suap PLTU Riau-I ke Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar pada Desember 2017. "Iya katanya, benar," kata dia di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa, 28 Agustus 2018.
Setya mengatakan itu sebelum diperiksa KPK hari ini. Politikus Golkar ini diperiksa sebagai saksi untuk tersangka pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo.
Baca:
KPK Periksa Setya Novanto untuk Kasus Suap Proyek PLTU Riau-1 ...
Alasan KPK Periksa Setya Novanto di Suap Proyek PLTU Riau-1 ...
Sebelumnya, mantan Wakil Ketua Komisi Energi DPR Eni Maulani Saragih, tersangka kasus ini menyatakan adanya aliran dana senilai Rp2 miliar ke Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar pada Desember 2017. "Rp2 miliar, saya gunakan untuk Munaslub," ujar Eni seusai pemeriksaan di Gedung KPK, Senin, 25 Juni Agustus 2018. Eni enggan menjelaskan lebih lanjut. Alasannya, sudah menyampaikannya kepada penyidik.
Pernyataan Eni sama dengan pernyataan pengacaranya, Fadli Nasution. Advokat itu mengatakan bahwa ada dana suap proyek PLTU Riau-1 yang digunakan untuk membiayai Munaslub Golkar pada Desember 2017 sebesar Rp2 miliar. “Dana Rp 2 miliar itu merupakan bantuan dari saudara Kotjo (pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo) kepada Eni,” kata dia kemarin, Ahad, 26 Agustus 2018.
Baca:
Setya Novanto Bantah Terlibat Proyek PLTU Riau-1
KPK Periksa Anak Setya Novanto dalam Kasus PLTU Riau-1 ...
Munaslub Golkar pada Desember 2017 memutuskan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi e-KTP. Ketua Organizing Committee Munaslub Partai Golkar 2017, Agus Gumiwang Kartasasmita membantah ada aliran duit suap PLTU Riau-I dari Eni Saragih, yang digunakan untuk membiayai Munaslub Golkar pada Desember 2017.
"Saya sebagai Ketua OC Munaslub tidak pernah mendapatkan uang sepeserpun dari Saudara Eni Saragih untuk pembiayaan Munaslub tersebut." Agus Gumiwang menyampaikannya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Ahad malam, 26 Agustus 2018.
TAUFIK SIDDIQ | ANDITA RAHMA