TEMPO.CO, Jakarta - Pasca-pengumuman calon wakil presiden dari kubu Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto, selisih elektabilitas keduanya kini mengecil. Dalam survei yang digelar Alvara Research Center pasca-penetapan calon wakil presiden, elektabilitas Jokowi masih unggul yaitu 53,7 persen. Adapun Prabowo Subianto elektabilitasnya 36,8 persen.
Baca juga: Survei Alvara: Jokowi Ungguli Prabowo di 3 Provinsi Ini
"Selisih elektabilitas kedua tokoh ini bergerak seiring berkurangnya pemilih yang belum memutuskan. Gap antara keduanya semakin kecil," ujar CEO and Founder Alvara Strategic Hasanuddin Ali di Hotel Oria, Jakarta pada Ahad, 26 Agustus 2018.
Tren peningkatan tersebut ditunjukkan lewat data survei Alvara pada Februari, Mei, Juli, dan Agustus. Pada Februari, elektabiltas Jokowi sebesar 52 persen dan Prabowo 33,2 persen. Sementara swing voters-nya 14,8 persen. Adapun pada Mei, elektabilitas Jokowi sebesar 52,3 persen dan Prabowo 33,6 persen. Sementara swing voters-nya 14,1 persen.
Pada Juli menjelang pengumuman cawapres, elektabilitas Jokowi dan Prabowo masing-masing 52,6 persen berbanding 35,4 persen dengan swing voters 12 persen. Adapun pada Agustus, pasca pengumuman cawapres, elektabilitas Jokowi naik menjadi 53,7 persen. Begitupun elektabilitas Prabowo naik menjadi 36,8 persen dengan swing voters 9,5 persen.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf 52,2 Persen
Lewat drama yang cukup menegangkan, Jokowi akhirnya mengumumkan nama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden. Adapun Prabowo Subianto memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Survei teranyar dari Alvara ini dilakukan pada 12-18 Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah multi-stage random sampling dengan melibatkan 1.500 responden. Rentang margin of error sebesar 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.