TEMPO.CO, Jakarta - Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN) sudah menduga akan ada perpecahan suara antara pendukung Gatot Nurmantyo pada pemilihan presiden 2019. RSPN mengakui sejak awal memiliki visi yang berbeda dengan Garda Nasional untuk Rakyat (GNR).
Baca: Saat Relawan Gatot Nurmantyo Berubah Haluan Mendukung Jokowi
“Saya sudah memprediksi bahwa GNR, pada akhirnya akan mendukung inkumben,” kata Ketua Umum RSPN, Sumiarsi, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 25 Agustus 2018. Dia mengatakan selama ini tidak pernah ada koordinasi dengan GNR meskipun sebelumnya mereka sama-sama mendukung Gatot.
Dugaan ini kuat dirasakan oleh Sumiarsi pada awal GNR mendeklarasikan mendukung Gatot, sementara RSPN masih mendirikan posko-posko di daerah untuk menggalang suara. Langkah ini dinilai Sumiarsi cukup aneh, karena saat itu Gatot sedang berada di luar negeri untuk berlibur. “Seperti sudah dirancang dari awal (akhirnya mendukung inkumben),” tutur Sumiarsi.
Perpecahan suara ini mengacu pada deklarasi yang dilakukan GNR pada Kamis, 23 Agustus 2018. Dalam deklarasi ini komunitas yang sebelumnya bernama Gatot Nurmantyo untuk Rakyat, menyatakan dukungannya pada pasangan calon Jokowi-Ma’ruf Amin. GNR mengatakan dukungannya pada Jokowi-Ma’ruf berdasar pada visi kerakyatan yang menurut mereka hidup pada pasangan ini. “Visi kerakyatan ini harus dilanjutkan,” kata Ketua Presidium GNR, Dondi Rivaldi di kafe Kopi Politik, Jalan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Agustus 2018.
Baca: Sandiaga Berencana Temui Gatot Nurmantyo untuk Ajak Jadi Timses
Sebaliknya RSPN mendukung kubu oposisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kedua organisasi relawan ini awalnya sama-sama mendukung Gatot sebagai calon presiden pada pilpres 2019. Namun karena Gatot gagal mendapatkan tiket maju sebagai capres kedua organisasi relawan ini akhirnya pecah mendukung kubu yang berbeda
“Kami kecewa bapak Gatot Nurmantyo tidak mendapat tiket maju sebagai capres, tetapi sebagai organisasi independen kami memutuskan mendukung pencalonan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019” ujar Sumiarsi dalam keterangan tertulis, Senin, 20 Agustus 2018.
FIKRI ARIGI