TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto mengatakan penunjukkan Agus Gumiwang sebagai Menteri Sosial sepenuhnya keputusan Presiden Joko Widodo. Airlangga enggan menjelaskan kronologi penunjukkan putra mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Ginandjar Kartasasmita itu.
Baca: Alasan Jokowi Pilih Agus Gumiwang Jadi Mensos dalam Hitungan Jam
Ailangga juga tak menjawab saat ditanya siapa yang mengusulkan nama Agus sebagai Menteri Sosial pengganti Idrus Marham. "Kami ikut saja," ucapnya seusai pelantikan Agus di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 24 Agustus 2018.
Saat dikonfirmasi, apakah Partai Golkar menawarkan Agus, Airlangga juga tak menjawab lugas. "Tentu, tadi kami sesudah Pak Idrus, ada juga kami melapor Pak Presiden," ujarnya.
Hari ini, Idrus menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Sosial secara langsung kepada Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. Ia mengundurkan diri lantaran ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap proyek PLTU Riau-1. Idrus berada di Istana Kepresidenan pukul 10.30-11.30.
Baca: Jadi Mensos, Agus Gumiwang Serahkan Nasibnya di Timses ke Jokowi
Agus Gumiwang mengaku baru mendapat kabar dari Airlangga pada pukul 11.45. "Pak Airlangga menyampaikan untuk saya siap-siap. Diminta datang ke kantor beliau dengan jas, dengan kopiah," ujarnya seusai pelantikan di Istana Negara sore ini.
Setelah Airlangga menelepon, pihak Istana meneleponnya pukul 13.00. Mereka meminta Agus menghadiri pelantikan sebagai Menteri Sosial.
Menurut Airlangga, Agus terpilih karena namanya masuk dalam daftar calon pejabat posisi strategis. Agus pernah menjadi kandidat Ketua DPR bersama Bambang Soesatyo. "Kami mengusulkan kader Partai Golkar yang juga berada dalam line berikutnya yaitu Pak Agus," katanya.
Baca: Lantik Mensos, Jokowi: Di Golkar Agus Gumiwang Urus Kesejahteraan
Airlangga mengatakan Agus Gumiwang berpengalaman menjadi sekretaris fraksi di DPR dan saat ini tidak terdaftar dalam sebagai calon legislatif dalam Pemilu 2019. "Posisinya lebih bebas dari kader lain di partai," kata Airlangga.