Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nestapa Korban Gempa di Lombok Timur, Kumpulkan Logistik Sendiri

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Sejumlah warga korban gempa bersalaman setelah melaksanakan salat Idul Adha 1439 Hijriah di Posko Pengungsian Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu, 22 Agustus 2018. Sebanyak 1.400 jiwa pengungsi korban gempa bumi di tenda pengungsian tersebut merayakan Hari Raya Idul Adha di tenda pengungsian dan menyembelih hewan kurban sebanyak 30 ekor sapi sumbangan dari para donatur. ANTARA
Sejumlah warga korban gempa bersalaman setelah melaksanakan salat Idul Adha 1439 Hijriah di Posko Pengungsian Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu, 22 Agustus 2018. Sebanyak 1.400 jiwa pengungsi korban gempa bumi di tenda pengungsian tersebut merayakan Hari Raya Idul Adha di tenda pengungsian dan menyembelih hewan kurban sebanyak 30 ekor sapi sumbangan dari para donatur. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengungsi korban gempa di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, terpaksa mencari sendiri logistik
seperti bahan pokok setelah sejak gempa tektonik 6,9 skala richter (SR) pada Minggu 19 Agustus 2018, belum juga mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Baca juga: Gempa 5,4 SR Guncang Bali, Begini Penjelasan BMKG

"Kami terpaksa mengurus sendiri, meminta bantuan dari medsos saja," kata Munawir Haris, warga Dusun Labu Pandan, Sambalia, Lombok Timur yang juga Ketua Yayasan Anak Pantai, kepada Antara, Kamis 23 Agustus 2018.

Korban terdampak gempa tektonik itu memanfaatkan jejaringnya atau rekan-rekannya melalui media sosial, untuk mempertahankan hidup. Walhasil bantuan pun datang terutama dari luar Lombok.

Hasilnya, kata dia, dirinya mendapatkan bantuan melalui rekan-rekannya yang kemudian disalurkan kepada pengungsi korban gempa yang terus terjadi di daerah tersebut.

Munawir mengatakan, sulit sekali berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah. Seolah-olah pemerintah membiarkan rakyatnya mengurus sendiri.

Baca juga: Kurang Koordinasi, Penyebab Bantuan Gempa Lombok Tidak Merata

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebenarnya kebutuhan yang paling ditunggu adalah, terpal, selimut, dan air serta popok bayi. "Terpal dan selimut penting, karena banyak pengungsi dari kalangan anak-anak. Sekarang saja sudah banyak yang terserang penyakit batuk-batuk dan flu," katanya.

Demikian pula dikatakan oleh Rizal Januadi, warga Dusun Sugian, Sambalia, Lombok Timur, yang belum juga mendapatkan bantuan padahal dusunnya sekitar lima kilometer dari pusat gempa di Pulau Gili Sulat.

"Kalau menunggu pemerintah tidak mungkin, kita harus bertahan. Ya cari sendiri," ujar Rizal.

Rudi, warga Desa Belanting, yang mengaku dirinya berinisiatif mengumpulkan logistik atau bantuan dari rekan-rekannya yang berkuliah di Yogyakarta, Makassar dan Surabaya.

Baca juga: Pengungsi Anak Gempa Lombok Keluhkan Sejumlah Penyakit. Apa Saja?

"Saya meminta rekan-rekan kuliah untuk turut membantu. Sebenarnya meminta bantuan sudah dilakukan sejak awal gempa 7 SR yang berpusat di Lombok Utara dan disumbangkan ke Tanjung, Lombok Utara. Tiba-tiba saja sekarang kami jadi korban juga," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

8 jam lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

9 hari lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

9 hari lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.