INFO JABAR - Di hari jadinya yang ke-73 tahun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan apresiasi dan penghargaan kepada berbagai elemen, baik lembaga pemerintah maupun komunitas masyarakat yang ikut serta dalam pembangunan di Jawa Barat.
Penghargaan tersebut, antara lain diberikan kepada KPU Jawa Barat, Bawaslu Jawa Barat, Kapolda Jawa Barat, Pangdam III Siliwangi, dan Pangdam Jaya. Kemudian, lembaga kerja sama Tri Partit kabupaten atau kota terbaik di Jawa Barat, atas keberhasilannya mengembangkan hubungan harmonis antara pekerja, pengusaha dan pemerintah, sehingga mampu menciptakan suasana kondusif serta kegiatan industri yang produktif.
Menurut Pj Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan, peringatan HUT ke-73 tahun di Jawa Barat kali ini digelar dalam suasana melegakan, setelah melewati masa tahapan Pilkada Serentak Jawa Barat 2018, yang dinilai berpotensi rawan.
"Alhamdulillah, semakin matang kedewasaan berpolitik masyarakat Jawa Barat. Kesungguhan penyelenggara Pilkada khususnya KPU dan Bawaslu, netralitas ASN serta profesionalisme aparat keamanan, Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat berjalan aman, lancar, tertib, dan demokratis," kata Iriawan pada apel besar peringatan HUT Jawa Barat, di Lapangan Gasibu, Bandung.
Pemprov Jawa Barat juga memberikan penghargaan kepada tokoh masyarakat yang berperan aktif dalam pembangunan Jawa Barat, penghargaan loyalitas ASN, dan penghargaan pelopor pemberdayaan masyarakat Jawa Barat.
Salah satu peraih penghargaan Kelurahan terbaik Jawa Barat 2018, yaitu Kelurahan Pekiringan, di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Gandi, mengaku bersyukur diberikan apresiasi dari Gubernur.
"Senang sekali kami diberikan apresiasi yang luar biasa dari Pak Gubernur dalam HUT Jawa Barat ini, kita diundang ke sini," kata Gandi, Lurah Pekiringan. Kelurahan yang dipimpinnya ini menjadi terbaik.
Iriawan mengucapkan terima kasih kepada semua jajaran pemerintah dan masyarakat, yang bekerja bahu-membahu mewujudkan cita-cita Jawa Barat menjadi provinsi sejahtera dan terdepan di Indonesia.
"Terima kasih atas pengabdian dan kerja sama semua masyarakat yang menjadi sumbangan sangat berharga bagi pembangunan dan kemajuan Jawa Barat hingga saat ini," tutur Iriawan.
Dari masa Kemerdekaan hingga kini, kontribusi Jawa Barat terhadap Indonesia sangat strategis. Tidak saja karena Jawa Barat sebagai salah satu dari delapan provinsi pertama yang terbentuk dua hari setelah proklamasi kemerdekaan, melainkan Jawa Barat merupakan provinsi terdepan dalam membangun kemajuan dan inovasi. Tak heran, provinsi dengan jumlah penduduk terbesar, yaitu hampir 48 juta jiwa ini, menjadi langganan raihan berbagai prestasi nasional dan internasional.
Setelah Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidang di bekas gedung Raad van Indie, pada 18 Agustus 2018. Dalam sidang itu, ditetapkan Undang-undang Dasar Republik Indonesia (UUD 1945). Selanjutnya, dipilih Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, serta membentuk panitia kecil yang diketuai Otto Iskandar Dinata, yang akan bertugas menyusun rencana mengenai hal-hal yang perlu segera mendapat perhatian pemerintah.
Keesokan harinya, 19 Agustus 1945, pemerintah berhasil menyusun 12 kementerian, antara lain Departemen Dalam Negeri yang dipimpin R. A. A Wiranatakusumah. Dalam berita negara RI 1945, disebut pula pada 19 Agustus 2019, itu PPKI berhasil membentuk delapan provinsi yang dikepalai gubernur dan masing-masing provinsi terdiri atas keresidenan-keresidenan yang dikepalai residen.
Kedelapan provinsi itu, antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil. R. Sutarjo Kartohadikusumo menjadi gubernur pertama Jawa Barat.
Provinsi Jawa Barat lahir pada 19 Agustus 1945 yang waktu itu masih berkedudukan di Jakarta. Kemudian, pada September 1945 pindah ke Bandung yang menjadi pusat pemerintahan provinsi Jawa Barat. (*)