TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian resmi melantik Komisaris Jenderal Ari Dono Sukamto sebagai Wakil Kepala Polri, menggantikan Komisaris Jenderal Syafruddin. Pelantikan dilaksanakan pada Jumat, 17 Agustus 2018, di Mabes Polri.
Baca: Kembalikan Uang Korupsi Kasus Berhenti, Profil Wakapolri Ari Dono
Pada 2011, Ari Dono menjabat Kepala Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri. Setelah itu, pada 2014, Ari dipercaya menjadi Staf Ahli Manajemen Polri. Kariernya makin menanjak dengan ditunjuk sebagai Kepala Bareskrim Polri pada Maret 2016, menggantikan Komisaris Jenderal Anang Iskandar.
Sebelum menjadi Kabareskrim Polri, Ari merupakan Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah pada 2013-2014. Pria kelahiran Bogor, Jawa Barat, 23 Desember 1961, ini memulai karier di kepolisian setelah lulus dari Akademi Kepolisian pada 1985.
Selama menjabat Kabareskrim, Ari harus menangani sejumlah perkara yang menjadi sorotan publik, salah satunya kasus penistaan agama oleh Basuki Thjaja Purnama alias Ahok pada 2016.
Ari saat itu menetapkan status tersangka pada Ahok setelah mayoritas pendapat penyidik menyebutkan kasus tersebut harus diselesaikan di meja hijau. "Meski hasilnya tidak bulat, tapi didominasi oleh pendapat yang menyatakan perkara ini harus diselesaikan di pengadilan," ujar Ari pada November 2016 lalu.
Selain itu, Ari Dono menangani kasus penyerangan air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Kasus yang bergulir sejak April 2017 itu hingga kini belum bisa diungkap kepolisian.
Baca: Kabareskrim Ari Dono Jadi Wakapolri
Ari Dono berpendapat kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan merupakan kasus dengan pola tabrak lari sehingga cukup sulit diungkap.
Dia menyebutkan kasus berpola tabrak lari itu ada yang membutuhkan waktu hingga empat tahun baru tertangkap pelakunya. “Puluhan saksi diminta keterangan, tapi belum menunjukkan peristiwa itu terbuka," kata Ari Dono pada November 2017 lalu.
Meskipun demikian, Ari menegaskan Polri terus menggali keterangan dari berbagai saksi untuk menemukan titik terang pelaku penyerangan dalam kasus Novel Baswedan.
