TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi memimpin apel kehormatan dan renungan suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat dinihari, 17 Agustus 2018. Renungan suci tersebut merupakan rangkaian acara memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73.
Baca: Jokowi Bakal Percepat Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu
Dalam acara itu, Jokowi menjadi inspektur upacara sekaligus pembaca naskah renungan pada pukul 00.00 WIB. "Kami menyatakan hormat yang sebesar-besarnya atas keridaan, keiklasan dan kesucian pengorbanan para pahlawan dalam mengabdi kepada perjuangan demi kebahagiaan nusa dan bangsa," kata Jokowi.
Jokowi merinci bahwa ada sebanyak 9.045 orang pahlawan dari TNI/Polri, Badan Perjuangan 821 orang, tokoh nasional 42 orang, tidak dikenal 43 pahlawan. Total berjumlah 9.951 orang pahlawan.
Baca: Jokowi Alokasikan Anggaran Kesehatan 2019 Rp 122 Triliun
Dalam renungan itu, Jokowi turut mendoakan pahlawan lain yang belum tercatat namanya. "Begitupun para pahlawan yang tidak di kenal nama dan tempatnya, di kota-kota, di dusun-dusun, di lereng-lereng gunung, di lembah-lembah ngarai, dan di dasar-dasar lautan," kata Jokowi. "Kami berdoa semoga arwah para pahlawan di terima Tuhan Yang Maha Esa ditempat sebaik baiknya."
Berdasarkan pantauan Tempo, acara ini tepat dimulai pada pukul 00.00 WIB dan selesai 20 menit setelahnya. Selain pembacaan renungan, acara ini juga diselingi dengan kegiatan mengheningkan cipta, penyalaan obor, dan pembacaan doa oleh Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy.
Baca: Jokowi Janjikan Gaji PNS Rata-rata Naik 5 Persen Tahun Depan
Hadir dalam acara ini adalah Presiden Jokowi bersama dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan juga Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama dengan Mufidah Jusuf Kalla. Selain itu, beberapa pejabat negara dan sejumlah menteri tampak hadir.
Di antaranya, Menteri Politik Hukum dan HAM, Wiranto, Jaksa Agung HM Prasetyo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Archandra Tahar dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Darwin.