TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy alias Rommy mengatakan pidato Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam pembukaan Sidang Tahunan MPR 2018 bercita rasa oposisi atau oposan.
Baca juga: Zulkifli Hasan Minta Asman Abnur Mundur Sejak Pekan Lalu
"Ya karena itu posisinya oposisi. Jadi kalau Pak Zul melakukan kritik kepada pemerintah semacam konsekuensi otomatis karena posisinya sudah mengambil oposan. Beberapa hari lalu kadernya juga resign dari kabinet," kata Rommy.
Zulkifli Hasan merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2019, PAN memilih bergabung dengan kubu calon presiden dan wakil presiden Prabowo - Sandiaga. Adapun kader PAN yang mengundurkan diri dari kabinet Jokowi adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur.
Dalam pidatonya, Zulkifli Hasan mengkritik tiga permasalahan ekonomi yang sedang dihadapi bangsa ini. Tiga masalah itu adalah soal kesenjangan, kedua maslaah stabilitas dan defisit transaksi berjalan, yang ketiga adalah masalah pengelolaan utang.
Dalam pidatonya Zulkifli Hasan mengatakan gini ratio yang turun dari 0,41 menjadi 0,39 disebabkan menurunnya pendapatan masyarakat kelas atas ketimbang naiknya pendapatan masyarakat kelas bawah.
Baca juga: Zulkifli Hasan Bungkam Setelah Bertemu Presiden Jokowi di Istana
Zulkifli Hasan kemudian menyebut Presiden Jokowi di pidato tersebut. "Bapak Presiden, ini titipan emak-emak, titipan rakyat Indonesia, agar harga-harga terjangkau terutama kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Atas pidato itu, Rommy mempersilakan masyarakat untuk menilai apakah pidato Zulkifli Hasan itu etis atau tidak.