Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Situs Bukit Siguntang Rusak, Sejarawan: Hentikan Pembangunan

Reporter

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Pekerja sedang membangun galeri dam taman di atas area situs Bukit Siguntang, Palembang, Sumatera Selatan, 2018. Foto/Dok. Farida R. Wargadalem
Pekerja sedang membangun galeri dam taman di atas area situs Bukit Siguntang, Palembang, Sumatera Selatan, 2018. Foto/Dok. Farida R. Wargadalem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para sejarawan dan arkeolog meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan segera menghentikan proyek pembangunan  galeri dan taman di atas area situs Bukit Siguntang, Ilir Barat I, Pelembang.

Baca juga: Kembalikan Poros Maritim, Hilmar: Dirikan Pusat Studi Sriwijaya

“Ini jelas-jelas telah melanggar Undang-undang Cagar Budaya nomor 11 Tahun 2010,” kata sejarawan Ichwan Azhari, yang surat pernyataannya diterima Tempo, Selasa, 14 Agustus 2018.

Surat tersebut ditandatagani bersama dengan arkeolog dari Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) E. Edwards McKinnon seusai meninjau ke situs Bukit Siguntang di sela-sela Seminar Kesejarahan Sriwijaya dan Poros Maritim di Palembang, 9 Agustus 2018.

“Situs sejarah Bukit Siguntang yang sangat penting bagi sejarah Sriwijaya dan bagi memori kebudayaan Melayu, kami saksikan sendiri telah dirusak oleh dan atas nama kepentingan proyek pembangunan,” kata Ichwan.

Bukit Siguntang atau kadang disebut juga Bukit Seguntang adalah sebuah bukit seluas 16 hektare di ketinggian 29-30 meter dari permukaan laut, terletak sekitar 3 kilometer dari tepian utara Sungai Musi, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Di area situs Siguntang ditemukan beberapa benda purbakala bersifat Buddhis masa Kerajaan Sriwijaya (abad ke-6-13 Masehi) dan makam leluhur orang Palembang. Dari benda-benda purbakala yang ditemukan, menunjukkan bahwa Bukit Siguntang adalah salah satu kawasan pemujaan dan keagamaan kerajaan.

Hal ini terlihat dari arca Buddha bergaya Amarawati (abad ke-2-5 Masehi) yang ditemukan pada 1920-an.  Arca berbahan granit setinggi 277 senti meter tersebut disimpan di Museum Nasional, Jakarta. Di sana juga ditemukan fragmen arca Bodhisatwa, stupa, fragmen prasasti beraksara Pallawa, arca Kuweda, arca Buddha Wairocana.

Dihubungi terpisah, McKinnon mengatakan pembangunan galeri di atas area situs Bukit Siguntang amat ironis, karena pelakunya justru pemerintah. “Sungguh ironis, situs yang sangat menonjol telah menjadi semacam Disneyland dan telantar pula,” ujar McKinnon.

Saat melakukan peninjauan, ujar McKinnon, dirinya bersama sejarawan lain menyaksikan aktivitas pembangunan galeri dan taman di lahan situs Bukit Siguntang. Arkeolog asing itu memperkirakan perusakan situs Bukit Siguntang telah berlangsung cukup lama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Lihat saja, ada batu di pinggir tangga. Itu adalah batu palsu yang berbahan  semen saat ini, dibuat tahun 1990an katanya. Padahal dahulu tidak ada,” ujar McKinnon. Di sana juga ada bangunan menyerupai pos yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang. “Dan masih dibiarkan begitu saja.”

McKinno menyarankan, bukit itu seharusnya menjadi cagar budaya lokasi asal legenda Sri Tri Buana dan pendirian kerajaan Sriwijaya. “Bukan lapanan piknik,” ucap McKinnon.

Menurut McKinnon, walau pun perlindungan terhadap situs sudah diatur dalam UU 11 2010, namun para pejabat daerah di tingkat I dan II tidak mengerti atau tidak terhadap peduli nilai situs purbakala.

“Di Medan, sebagai contoh, situs Kota Cina dibiarkan untuk perumahan dan di Deli Serdang sebagian situs Benteng Puteri Hijau atau  Deli Tua didozer oleh proyek perumahan, walau pun sudah ditentukan sebagai cagar budaya,” ujar McKinnon.

Sejarawan Universitas Sriwijaya, Farida R. Wargadalem, mengatakan dirinya sudah mendengar kalau di atas lahan situs Bukit Siguntang dibangun galeri pada Agustus 2017. “Saya langsung bertanya melalui grup Whats App,” kata Farida.

“Direspon pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan,” ujar Farida. Mereka beralasan, kata Farida, bangunan tersebut hanya untuk galeri dengan mengubah gerbang Bukit Sigutang.

“Saya katakan semoga sudah didahului dengan kajian akademik, karena itu (situs Bukit Siguntag) milik kita yang tersisa. Tapi tak pernah direspon sampai kini,” ucap Farida.

Mengutip pendapat arkeolog Universitas Indonesia Aris Munandar, Farida mengatakan di Bukit Siguntang menempatkan pot bunga saja sudah mengurangi nilai. “Karena memang situs sangat penting asal muasal bangsa Melayu. Di sana ditemukan prasasti Sriwijaya, arca Buddha terbesar dan tertua, struktur bata, manic-manik dan lainnya,” ujar Farida.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga hingga berita ini ditutunkan belum memberikan komentar tentang masalah yang membelit situs Bukit Siguntang. Pesan melalui Whats App yang dikirim Tempo sejak pekan lalu berlum dijawab.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Profil Adrian B. Lapian Sejarawan Maritim, Pernah Ingin Digigit Anjing Rabies

24 Januari 2024

Adrian B Lapian. Wikipedia
Profil Adrian B. Lapian Sejarawan Maritim, Pernah Ingin Digigit Anjing Rabies

Adrian B. Lapian salah satu sejarawan maritim ternama di Indonesia. Ini perjalanan hidupnya, bahkan untuk bisa ke Jawa ingin digigit anjing rabies.


Atasi Inflasi, Pemprov Sumsel Gelar Pasar Murah

25 November 2023

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni saat membuka Operasi Pasar Murah yang digelar di halaman Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/11/2023).
Atasi Inflasi, Pemprov Sumsel Gelar Pasar Murah

Operasi pasar murah diimbau tidak hanya di Pemprov tetapi juga diadakan di Kabupaten dan Kota


Mengenang Des Alwi, Bung Hatta dan Sutan Sjahrir Mengajaknya ke Jawa dari Banda Neira

18 November 2023

Des Alwi Abubakar (TEMPO/ Nickmatulhuda)
Mengenang Des Alwi, Bung Hatta dan Sutan Sjahrir Mengajaknya ke Jawa dari Banda Neira

Des Alwi Abubakar dari Banda Neira diangkat anak oleh Sutan Sjahrir dan mantan Wakil Presiden Bung Hatta. Lalu, bagaimanakah profilnya?


Hasil Sidang PKPU Sriwijaya Air: Kreditor Setujui Proposal Perdamaian

13 Juli 2023

Maskapai Sriwijaya Air menunda sementara penerbangan tujuan Manokwari mulai 30 Juli. Foto: Dok. Sriwijaya Air
Hasil Sidang PKPU Sriwijaya Air: Kreditor Setujui Proposal Perdamaian

Maskapai penerbangan Sriwijaya Air menjalani sidang putusan PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 12 Juli 2023.


Kontroversi Karya Slamet Muljana, Ini Profil Sejarawan dan Bapak Filologi

2 Juni 2023

Slamet Muljana. Wikipedia
Kontroversi Karya Slamet Muljana, Ini Profil Sejarawan dan Bapak Filologi

Slamet Muljana dikenal sebagai peneliti dan ahli dalam bidang sejarah dan filologi. Berikut prodilnya dan karyanya yang sempat kontroversial.


Arus Balik Lebaran, Bandara Pangkalpinang Tambah Penerbangan Ekstra

28 April 2023

Ilustrasi mudik dengan pesawat terbang. ANTARA/Fransisco Carolio
Arus Balik Lebaran, Bandara Pangkalpinang Tambah Penerbangan Ekstra

Bandara Depati Amir Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menambah penerbangan ekstra untuk melayani arus balik Lebaran.


Sejarawan Kecam Penghapusan Penguasa Muslim dari Buku Sekolah India

14 April 2023

Situs bersejarah Taj Mahal, Agra Uttar Pradesh , India (19/3). Taj Mahal dibangun oleh raja Mughal, Shah Jahan untuk istrinya ke 14  Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Sejarawan Kecam Penghapusan Penguasa Muslim dari Buku Sekolah India

Sejarawan menilai warisan para penguasa Muslim di India begitu besar dan membentuk budaya yang dikenal saat ini, seperti musik, tarian dan arsitektur.


Hari ini pada 1406 Sejarawan Muslim Ibnu Khaldun Meninggal, Ini Profilnya

19 Maret 2023

Patung Ibnu Khaldun. Tunisiancommunity.org
Hari ini pada 1406 Sejarawan Muslim Ibnu Khaldun Meninggal, Ini Profilnya

Ibnu Khaldun dikenal sebagai ilmuwan yang memperlakukan sejarah sebagai ilmu serta memberikan alasan-alasan untuk mendukung fakta-fakta yang terjadi.


Kilas Balik Asal-usul British Museum yang Dibuka Pertama pada 15 Januari 1759

15 Januari 2023

British Museum. Wikipedia
Kilas Balik Asal-usul British Museum yang Dibuka Pertama pada 15 Januari 1759

Setelah akuisisi Montagu House, galeri pameran pertama dan ruang baca bagi para sarjana di British Museum resmi dibuka pada 15 Januari 1759


KNKT Rilis Hasil Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 , Ada 6 Penyebab

10 November 2022

KNKT Rilis Hasil Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 , Ada 6 Penyebab

KNKT melihat kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terjadi karena masalah sistem autothrottle.