TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan para duta besar baru yang bertemu Presiden Joko Widodo menyampaikan ungkapan duka cita atas bencana gempa Lombok.
"Hampir semua duta besar baru menyampaikan simpati dan condolences untuk Lombok. Itu semua dubes menyampaikan hal tersebut," kata Retno di Istana Negara Jakarta, Senin, 13 Agustus 2018.
Baca: Gempa Lombok, Pengungsi di Lombok Barat Butuh Terpal dan Air
Para duta besar yang baru ditugaskan untuk Indonesia itu bertemu Jokowi hari ini, untuk menyerahkan surat kepercayaan. Mereka antara lain duta besar dari Uzbekistan, Thailand, Vietnam, Armenia, Pakistan, Filipina, Guyana, dan Burundi.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7 pada skala richter mengguncang Lombok dan sekitarnya, Ahad, 5 Agustus 2018. Setidaknya ada ratusan kali gempa susulan setelah gempa utama itu. Terakhir, gempa susulan cukup besar kembali terjadi pada Kamis, 9 Agustus 2018.
Baca: Gempa Lombok, Korban Meninggal Bertambah Menjadi 439 Orang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan korban meninggal akibat gempa Lombok terus bertambah. Korban tersebar di beberapa wilayah di Lombok. "Hingga Senin, 13 Agustus 2018, dampak gempa 7 SR menyebabkan 436 orang meninggal dunia," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo merinci, korban meninggal di Lombok Utara sebanyak 374 korban, Lombok Barat 37 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Timur 12 orang, serta Lombok Tengah dan Kota Lombok masing-masing 2 orang. "Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh saat gempa," kata dia.
Menurut Sutopo, dampak kerugian ekonomi akibat gempa di NTB sangat besar. Hasil sementara hitung cepat kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai lebih dari Rp 5,04 triliun. Rinciannya, sektor pemukiman Rp 3,82 triliun, infrastruktur Rp 7,5 miliar, ekonomi produktif Rp 432,7 miliar, sosial budaya Rp 716,5 miliar, lintas sektor Rpp 61,9 miliar.
Baca: Kominfo: 109 BTS Masih Belum Bisa Digunakan Akibat Gempa Lombok