TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama akan segera menggelar Ijtima Ulama jilid II. Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak mengatakan panitia telah mulai menggelar rapat pada hari ini.
"Harapannya dalam pekan ini (terselenggara)," kata Yusuf kepada Tempo, Senin, 13 Agustus 2018.
Baca: Prabowo - Sandiaga, GNPF: Cawapres Prabowo Harusnya Ulama
Yusuf mengatakan ijtima kedua nanti masih akan membahas dukungan kepada calon presiden dan calon wakil presiden di pilpres 2019. Ijtima Ulama pertama telah diselenggarakan pada 27-29 Juli lalu. Forum itu menghasilkan dua paket rekomendasi pasangan capres dan cawapres untuk pilpres 2019.
Pasangan pertama, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al Jufri, sedangkan yang kedua Prabowo Subianto dan mubalig Abdul Somad. Ijtima Ulama juga mendorong terbentuknya koalisi keumatan yang terdiri dari Partai Gerindra, PKS, Partai Amanat Nasional, Partai Berkarya, dan Partai Bulan Bintang.
Namun, rekomendasi itu tak dituruti. Abdul Somad menolak dengan alasan ingin fokus berdakwah, sedangkan Salim Segaf tak diterima secara bulat oleh koalisi. Prabowo telah memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presidennya.
Baca: Meski Prabowo Pilih Sandiaga, GNPF Tetap #2019GantiPresiden
Beberapa jam sebelum Prabowo mengumumkan Sandiaga sebagai cawapresnya, Yusuf Martak dan beberapa ulama GNPF menyambangi rumah Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka menagih agar rekomendasi Ijtima Ulama itu diikuti. Ketua Umum Front Pembela Islam Sobri Lubis mengancam Prabowo tak akan mendapatkan dukungan jika rekomendasi itu tak diikuti. "Kalau rekomendasi ini tidak diikuti, ulama tidak akan mendukung Anda," ujarnya, dikutip dari Majalah Tempo edisi Senin, 13 Agustus 2018.
GNPF Ulama sebenarnya telah menyodorkan dua nama lainnya sebagai kandidat cawapres pengganti Salim Segaf Abdul Somad. Dua nama yang direkomendasikan, yakni Arifin Ilham dan Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym. Namun rekomendasi itu tak berhasil mengubah keputusan Prabowo dan koalisi mencalonkan Sandiaga.
Baca: Forum Umat Islam Dukung Prabowo - Sandiaga
Yusuf mengatakan ijtima kedua nanti bertujuan menegaskan agar ulama tak hanya dijadikan pelengkap. Menurut dia, ulama harus menjadi pihak utama yang dimintai saran. "Dan sarannya dijalankan," ujarnya
Ia mengatakan Prabowo bakal memperoleh dukungan maksimal jika mengindahkan saran ulama. Ia menjanjikan perolehan suara, relawan, posko pemenangan, hingga logistik pemenangan. "Itu semua akan terjadi saat Habib Rizieq Shihab dan para ulama sudah memberikan komando," kata dia.
Yusuf tak memastikan akan seperti apa hasil Ijtima Ulama jilid II nanti. Bisa saja, kata dia, ulama menyatakan abstain dan mengembalikan pilihan sesuai keinginan masing-masing umat.