TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Yusuf Martak menyambangi rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada sore hari ini. Yusuf tiba sekitar pukul 16.20 mengenakan busana dan peci putih.
Baca: Gerindra: Deklarasi Prabowo Malam Ini di Kertanegara
Yusuf mengatakan akan mempertanyakan keputusan Prabowo ihwal calon wakil presiden yang akan mendampinginya di pemilihan presiden 2019. "Kami mau mempertanyakan keputusannya bagaimana," kata Yusuf di depan rumah Prabowo, Kamis, 9 Agustus 2018.
GNPF Ulama melalui Ijtima Ulama sebelumnya merekomendasikan dua nama cawapres untuk mendampingi Prabowo. Kedua nama itu ialah Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al Jufri dan Abdul Somad.
Baca: Gerindra Akui Nama Sandiaga Uno Menguat Jadi Cawapres Prabowo
Namun, belakangan justru nama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang disebut-sebut bakal menjadi cawapres Prabowo.
Nama Sandiaga bahkan lebih menguat. Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Drajad Wibowo mengatakan partainya mempertimbangkan Sandiaga. Namun, PAN masih menimbang lantaran Sandiaga masih merupakan kader Gerindra.
Baca: Gerindra Klaim SBY Menerima Penjelasan Prabowo dengan Gembira
Yusuf mengatakan, GNPF belum menentukan sikap selanjutnya jika akhirnya Prabowo tidak memilih salah satu dari dua nama yang direkomendasikan itu. Karena itu, dia ingin mendengar langsung ihwal nama Sandiaga menjadi cawapres Prabowo.
"Oh, bagus dong (nama Sandi menguat). Justru ini saya pengen dengar langsung. Nanti ya, sabar ya," ujarnya.
Sebelum Yusuf, Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif lebih dulu tiba di kediaman Prabowo. Slamet tiba sekitar pukul 16.13 WIB. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, juru bicara Front Pembela Islam (FPI) itu langsung masuk ke rumah Prabowo.