TEMPO.CO, Jakarta - Simpang siur soal jumlah korban gempa Lombok ditanggapi oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat Muhammad Rum.
Baca juga: Gempa 5,2 SR Guncang Malang, Jawa Timur
Menurut Rum dari beberapa data yang ada, korban gempa Lombok yang telah didata oleh BPBD sampai saat ini adalah 164 orang. "Sesuai laporan dari tim data dan info Korem 162/WB Letkol Agung," kata Rum lewat pesan pendeknya kepada Tempo, Rabu 8 Agustus 2018.
Rum meminta agar semua data mengenai korban gempa Lombok keluar dari Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Gempa Lombok. "Jika ada data yang kurang pas, mohon hubungi kami untuk dilakukan koreksi," kata Rum.
Sebelumnya beberapa data yang keluar mengenai korban gempa Lombok berbeda-beda. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 131 orang meninggal, data TNI menyebut 381 meninggal, Pemda Kabupaten Lombok Utara 347 meninggal, dan pernyataan Gubernur NTB TGB Zainul Majdi yang menyebut 226 orang meninggal.
Pasca-gempa Lombok berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) yang mengguncang Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya pada Ahad 5 Agustus 2018, hingga saat ini telah tercatat 355 kali gempa susulan terjadi.
Baca juga: Mendagri Singapura Selamat dari Gempa Lombok
"Hingga Kamis pukul 08.00 WITA, tercatat 355 kali gempa susulan," kata Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Hary Tjatmiko dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dari lebih 300 kali gempa susulan tersebut, gempa yang dirasakan cukup kuat tercatat sebanyak 17 kali.