TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief melontarkan sejumlah tudingan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Andi menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus yang tak konsisten pada komitmen koalisi dengan Demokrat.
Baca juga: Wasekjen Demokrat Beberkan Tujuh Poin Pertemuan SBY dan Prabowo
"Jenderal kardus punya kualitas buruk. Kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi Uno untuk meng-entertain PAN dan PKS," kata Andi Arief melalui akun Twitternya @AndiArief_, Rabu, 8 Agustus 2018 pukul 21.50 WIB. Ketika dikonfirmasi wartawan, Andi mempersilakan cuitannya itu untuk dikutip.
Dalam cuitan selanjutnya, Andi kembali menyebut Prabowo sebagai kardus. Dia mengatakan bahwa Demokrat menolak kedatangan Prabowo ke rumah Ketua Umum Partai Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Mega Kuningan Timur VII malam ini.
"Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus," tulis Andi.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku belum mengetahui ihwal cuitan Andi Arief itu. Saat awak media membacakan cuitan itu, Muzani yang baru tiba di rumah Prabowo berujar dia akan mengecek terlebih dulu.
Baca juga: Saran SBY ke Prabowo: Daftar Pilpres Tepat Waktu ke KPU
"Oh ya nanti dicek dulu," kata Muzani di depan rumah Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu malam, 8 Agustus 2018.
Muzani juga menampik pertanyaan awak media soal kabar beredar bahwa Sandiaga menggelontorkan Rp 500 miliar masing-masing untuk Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera. "Saya kira enggak benar itu," ujarnya.