TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mempawah menyatakan hujan es turun di Kota Pontianak dan sekitarnya pada Rabu, sekitar pukul 13.30 WIB, dengan durasi kira-kira tujuh menit.
Baca juga: Fenomena Hujan Es di Depok, BMKG Beri Penjelasan
"Hujan es tersebut terjadi di sekitar Gang Mekar, Kelurahan Akcaya, Kecamatan Pontianak Selatan," kata Kepala BMKG Mempawah Wandayantolis saat dihubungi di Mempawah, Rabu, 8 Agustus 2018.
Ia menjelaskan, secara umum, hujan es di Indonesia terjadi karena adanya awan cumulonimbus. Awan cumulonimbus terbentuk karena kondisi atmosfer yang tidak stabil, di mana pengangkatan massa udara yang kuat bergerak vertikal mencapai ketinggian maksimal.
"Awan cumulonimbus dinamakan juga awan tower karena dapat tumbuh seperti menara dari level awan rendah dan puncaknya mencapai level awan tinggi," kata Wandayantolis.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Sutikno menyatakan, dari hasil analisis menggunakan radar cuaca, memang terdapat awan kuat yang diindikasikan sebagai hujan es di Kota Pontianak sekitar pukul 13.22 WIB.
"Fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi dan lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan, maupun sebaliknya, serta pada saat terjadi pemanasan yang sangat kuat akibat beberapa hari tidak hujan," ucapnya.
Baca juga: Magelang Hujan Es, Jangan Parkir di Bawah Pohon
Dia menjelaskan, indikasi hujan lebat atau es yang disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat, biasanya satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
"Tadi sekitar pukul 10.00 WIB terlihat tumbuh awan putih berlapis-lapis. Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol dan cepat berubah warna menjadi cumulonimbus," kata Sutikno.