TEMPO.CO, Medan - Indonesia mendapat kehormatan sebagai negara pertama yang disinggahi Pakistan Navy Ship atau Kapal Perang Pakistan, yang baru selesai dirakit di Tiongkok. Kapal bernama Pakistan Maritime Security Ship (PMSS) Kashmir tersebut tiba di Dermahga Pelabuhan Belawan, Medan, pada Minggu, 5 Agustus 2018, yang selanjutnya akan bertolak ke Pakistan.
“PMSS Kashmir telah tiba di Belawan. Kapal ini baru selesai dibuat di Cina dan berangkat 26 Juli langsung menuju Indonesia”, ujar Azhar Mahmood, Komandan Kapal PMSS saat acara jamuan makan malam di atas Kapal PMSS Kashmir di Dermaga Pelabuhan Belawan, Senin malam, 6 Agustus 2018.
Baca: Begini Sambutan Warga Saat Presiden Jokowi ke Pakistan
Azhar Mahmood menjelaskan, alasan PMSS Kashmir singgah ke Indonesia tidak terlepas dari sejarah hubungan kedua negara. Ia menyebut pengiriman bantuan di era penjajahan. dimasa Sudirman. Salah satunya Presiden Soekarno membantu Pakistan saat perang melawan India pada 1965. Sejarah ini menjadi salah satu alasan kuat Pakistan ingin terus menjaga hubungan baik dengan Indonesia, khususnya dalam bidang kemaritiman.
Ia mengucapkan terimakasih kepada Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut 1 Belawan yang membantu kunjungan PMSS Kashmir. "Koordinasi itu membuat kami disambut baik, seperti banyak anak-anak yang juga ikut berkunjung, berfoto dan bersenang-senang saat kami datang ke sini”.
Wakil Komandan Lamtamal 1 Belawan, Kolonel Marinir Aris Mudian, mengatakan kedatangan PMSS Kashmir bisa untuk saling belajar memperkuat armada angkatan laut. “Jadi mereka spesial karena ada kerja sama. Mereka merasa menjadi bagian dari persaudaraan antar negara di Asia ini. Mereka juga merasa ada ancaman sebagai negara yang dikelilingi kekuatan besar seperti India dan Cina, sehingga mereka selalu ingin membangun kekuatannya. Kita harus belajar dari itu”, tutur Aris Mudian.
PMSS Kashmir memiliki panjang 110 meter dan berat 1.600 ton. Menurut Azhar Mahmood, PMSS Kashmir merupakan kapal jenis corvette patroli vessel atau kapal perang yang dirancang untuk pengawalan dan menjaga keamanan. Kapal ini juga berfungsi untuk berbagai misi seperti pengawasan, anti penyeludupan, operasi anti perburuan, patroli serta penegakan hukum.
Spesifikasi lainnya, kata Azhar Mahmood, kapal tersebut dilengkapi dengan long range auto gun atau senjata otomatis jarak jauh yang dilengkapi persenjataan peluncur misil. Terdapat pula pendaratan helikopter. PMSS Kashmir diklaim mempunyai bahan bakar dan kemampuan pengisian kargo yang besar.
“Kapal juga dapat beroperasi sendiri karena sistem elektronik dan komunikasi yang tersedia sudah menggunakan teknologi modern. Ini menjadi juga yang terbesar dari Badan Keamaanan Maritim Pakistan,”, ujar Azhar Mahmood dalam perbincangannya dengan Tempo.
Adapun penamaan Kashmir, kata Azhar Mahmood, sebagai dukungan kepada wilayah Kashmir yang terletak di antara Pakistan dan India. Daerah itu masih sengketa antara kedua negara. “India telah menduduki separuh wilayah Kashmir," katanya sembari menambahkan masalah Kashmir sedang menunggu solusi diplomatik di Perserikatan Bangsa Bangsa.