Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Gempa Lombok Terjadi Terus-terusan? Ini Penjelasan PVMBG

image-gnews
Sejumlah warga melihat reruntuhan bangunan akibat gempa yang menimpa kendaraan di salah satu pusat perbelanjaan di Denpasar, Bali, Ahad, 5 Agustus 2018. Dikabarkan 50 orang dirawat di RSUD Provinsi di Mataram, karena terluka. ANTARA/Nyoman Budhiana
Sejumlah warga melihat reruntuhan bangunan akibat gempa yang menimpa kendaraan di salah satu pusat perbelanjaan di Denpasar, Bali, Ahad, 5 Agustus 2018. Dikabarkan 50 orang dirawat di RSUD Provinsi di Mataram, karena terluka. ANTARA/Nyoman Budhiana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kasbani, mengatakan banyaknya kelompok sesar di busur Flores, di sekitar kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat, menyebabkan gempa Lombok tidak langsung berhenti. “Kalau daerah ini terjadi gempa, tidak langsung berhenti karena banyak sesar di sana,” kata dia di kantornya, Bandung, Senin, 6 Agustus 2018. 

Gempa Lombok yang berselang sepekan, yakni 29 Juli dan 5 Agustus 2018, berasal dari zona yang sama. “Gempa-gempa ini berada dalam zona yang sama, zona Flores Back Arc Thrust,” ujar Kasbani.

Baca: 
Gempa Lombok, Ini Kendala Penanganan dan Kebutuhan Mendesak
Pasca-Gempa Lombok, Terjadi 132 Kali Guncangan Susulan

Zona subduksi atau thrust memanjang di utara Pulau Lombok hingga Flores. Panjangnya jauh lebih pendek dari zona subduksi di bagian selatan jajaran pulau-pulau itu, yakni zona subduksi akibat pertemuan lempeng benua yang memanjang dari Aceh, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, sampai Pulau Timor. “Zona ini adalah busur vulkanik di sepanjang pulau-pulau itu, ada hunjaman,” ucap Kasbani.

Kasbani mengatakan dua gempa Lombok berikut gempa susulannya berasal dari kelompok sesar di busur Flores. Kelompok-kelompok sesar naik, kata dia, arah sudutnya naik dari selatan (dari utara menghunjam ke bawah). “Thrust (subduksi) itu di zona ini,” tuturnya. Gempa inilah yang menyebabkan kerusakan karena paling dekat dengan lokasi gempa.

Baca: Gempa Lombok Utara, Satu Keluarga Meninggal ...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun Kasbani mengaku belum bisa memastikan apakah gempa itu berasal dari satu sesar yang sama. "Di sana sesarnya banyak, bidangnya naik," katanya. "Berada di dalam satu zona, tapi bisa berbeda bidang."

Kepala Sub-Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Wilayah Timur PVMBG M. Arifin Joko Pradipto mengatakan zona subduksi Flores Back Arc merupakan kelompok sesar naik yang memanjang di utara Pulau Lombok, Sumbawa, sampai Flores. “Arahnya naik dari selatan ke utara,” ujarnya, Senin.

Simak: BMKG: Peluruhan Gempa Lombok Berlangsung ...

Arifin menuturkan, karena lokasi tiga pulau itu relatif dekat dengan zona subduksi busur Flores, tiga pulau itu hampir seluruhnya masuk kategori rawan gempa bumi menengah dalam Peta Kerawanan Bencana Gempa Bumi. “Rawan gempa menengah itu kekuatan goncangannya maksimum bisa VII-VIII MMI,” ucapnya.

Hingga siang ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat korban meninggal akibat gempa Lombok 91 orang dan luka-luka 209 orang. Pencarian dan evakuasi korban masih terus berlangsung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

4 jam lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

5 jam lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

22 jam lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

1 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

1 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Hujan Saat Libur Lebaran Sebabkan Banjir, BPBD Kota Bekasi Masih Siaga

2 hari lalu

Personel BPBD Kota Bekasi melakukan monitoring dan pengecekan ke lokasi terdampak banjir di Kota Bekasi, Jumat (12/4) malam. (BPBD Kota Bekasi)
Hujan Saat Libur Lebaran Sebabkan Banjir, BPBD Kota Bekasi Masih Siaga

Banjir merendam sejumlah wilayah di Kota Bekasi, pada Jumat, 12 April 2024. Ratusan rumah terdampak, sebagian sedang ditinggal mudik.


Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

2 hari lalu

Helikopter Super Puma BNPB melakukan manuver memadamkan sisa api di kawasan Gunung Arjuno, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 8 September 2023. BNPB menambah satu unit helikopter (total dua) tersebut sebagai upaya pemerintah untuk memadamkan sisa api yang membakar seluas 4.796 hektar per Rabu (8/9) hutan dan lahan (karhutla) Gunung Arjuno agar lebih efektif. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.


BNPB: Banjir di Pasuruan Surut, Jalan Pantura Berangsur Normal

3 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
BNPB: Banjir di Pasuruan Surut, Jalan Pantura Berangsur Normal

BNPB melaporkan soal banjir di Jalan Pantura, Pasuruan, yang sudah berangsur surut.


Banjir di Distrik Sentani Jayapura Merendam 111 Rumah

6 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di Jalan Sungai Maruni Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis 2 Februari 2023. BMKG stasiun Metereologi kelas I Domine Edward Osok Sorong mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, dimana sejumlah wilayah di
Banjir di Distrik Sentani Jayapura Merendam 111 Rumah

Banjir merendam banyak hunian warga di Distrik Sentani, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Genangan muncul akibat hujan pada 8 April 2024.


Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

6 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut jenazah korban yang tertimbun material longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. Hingga hari keempat pencarian pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi tujuh jenazah dari total 10 korban meninggal dunia yang tertimbun material longsor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

Hujan berkepanjangan memicu banjir dan longsor di Minahasa Utara. Lebih dari seribu jiwa terdampak.