TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pertemuan empat seketaris jenderal (sekjen) partai pendukung Prabowo Rabu malam, 1 Juli 2018 di Jalan Kemang V, Jakarta Selatan, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal terlihat lebih dulu meninggalkan pertemuan itu dibanding yang lainnya.
Baca: Sekjen Koalisi Prabowo Bertemu, Bicara Soal Deadline Cawapres
“Masih ngobrol-ngobrol dulu aja. Nggak ada membicarakan soal AHY (Agus Harimurti Yudhoyono),” ujar Mustafa seusai menghadiri pertemuan.
Ia menyampaikan partainya tetap memegang teguh dan menjunjung tinggi rekomendasi ijtima ulama. “Ini baru komunikasi politik biasa, kami tetap mendukung rekomendasi ijtima ulama,” ujarnya sambil berlalu.
Selain Mustafa, pada pertemuan tersebut para sekjen yang hadir adalah Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, serta Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan. Hinca datang paling akhir sekitar pukul 21.15.
Pertemuan ini digelar selang beberapa hari setelah sebelumnya para sekjen partai pendukung Jokowi berkumpul di Istana Bogor. Dalam pertemuan tersebut, empat sekjen membahas hal teknis, antara lain soal batas pendaftaran calon presiden dan wakil serta mekanismenya. Termasuk konsep visi dan misi dari capres dan cawapres.
Baca: Ini Perbedaan Kriteria Cawapres Jokowi dan Prabowo
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani tidak menjelaskan soal alasan Mustafa angkat kaki paling dulu dalam pertemuan itu. Namun, dia memastikan pertemuan itu tidak membahas apapun soal ijtima ulama seperti yang disampaikan Mustafa sebelumnya. “Enggak bahas soal itu, ini soal teknis-teknis aja,” ujarnya.
M JULNIS FIRMANSYAH l REZKI ALVIONITASARI
