TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menerima kunjungan kenegaraan Presiden Zanzibar, yang juga Wakil Presiden Tanzania, Ali Mohamed Shein di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 1 Agustus 2018. Keduanya membahas kerjasama bilateral di berbagai bidang, terutama ekonomi.
JK mendorong proses perjanjian perdagangan berupa Preferential Trade Agreement (PTA) dengan Tanzania dipercepat. Negara tersebut merupakan salah satu pasar potensial bagi Indonesia. Selama ini volume perdagangan Indonesia terhadap Tanzania mencapai US$ 300 juta lebih dengan peningkatan sekitar 4-5 persen setiap tahun.
Baca: Presiden Tanzania Bergaji Rp 54 Juta Sebulan, Terkecil di Afrika
“Tadi Bapak Wapres mendorong disegerakan proses untuk PTA karena kita saling mengisi. Kita butuh cengkeh, mereka juga banyak memasok CPO kita, ada kertas, ban dan lain-lain,” kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurahman Mohamad Fachir yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Fachir menuturkan Tanzania juga salah satu negara yang sedang diincar sebagai pasar ekspor baru di East African Community (EAC). Selain Tanzania, Indonesia mendekati Uganda dan Kenya. Sisa tiga negara anggota lainnya sedang coba didekati.
Dalam pertemuan tersebut, JK juga mendorong kerjasama di bidang maritim. Dia menawarkan PT PAL Indonesia (Persero) yang mampu memproduksi kapal untuk ikan. "Pak JK bahkan mengatakan, kalau diperlukan ada skema financing, nanti kami siapkan," ujar Fachri.
Simak: Genjot Ekspor Produk Halal, Bappenas: Afrika Pasar Masa Depan
JK juga mempromosikan PT Wijaya Karya (Persero) untuk mengerjakan keperluan infrastruktur di Tanzania. Perusahaan pelat merah itu sudah berpengalaman mengerjakan proyek infrastruktur di Afrika.
Presiden Zanzibar juga mengharapkan bantuan untuk meningkatkan produk pertanian. JK mengundangnya untuk menghadiri International Training on Agricultural Product Development pada akhir Agustus mendatang di Indonesia.
Kedua negara juga sepakat bekerjasama di bidang pariwisata. "Kami ingin belajar dari Indonesia," ujar Ali Mohammed. Dia menuturkan, Indonesia sudah berhasil mengembangkan pelayanan dan konektivitas di bidang tersebut