TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan Prabowo Subianto akan segera bertemu dengan pendakwah Ustad Abdul Somad. Menurut Fadli pertemuan itu dalam rangka silaturahmi, sebab nama keduanya direkomendasikan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden versi Ijtima (Pertemuan) Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).
Fadli berujar pertemuan itu direncanakan berlangsung besok, Selasa, 31 Juli 2018. Namun, dia belum memastikan di mana dan dan kapan tepatnya Prabowo akan bertemu Abdul Somad.
Baca: Abdul Somad Cawapres Prabowo, GNPF: Itu Usulan Rizieq Shihab
"Kami ingin bertemu dengan beliau, supaya kenal dong," kata Fadli di kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin, 30 Juli 2018.
Nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo dan Abdul Somad keluar sebagai salah satu hasil rekomendasi Ijtima Ulama GNPF. Pasangan lainnya yang direkomendasikan yakni Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-Jufri. Ijtima Ulama itu juga mendorong agar Partai Gerindra, PKS, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, dan Partai Berkarya membentuk koalisi keumatan untuk pemilihan presiden 2019.
Simak: Prabowo Terbuka Bahas Cawapres di Luar Rekomendasi Ijtima Ulama
Fadli menuturkan Prabowo dan jajaran Gerindra ingin mendengar pandangan dan pemikiran Abdul Somad. Rapat Dewan Pembina Gerindra yang digelar kemarin malam memang memutuskan bahwa nama-nama yang direkomendasikan itu harus dikonfirmasi.
Hari ini, misalnya, Prabowo dan Gerindra telah menemui Salim Segaf di kantor Dewan Pengurus Pusat PKS. "Kami ingin silaturahim, mendengarkan pandangan-pandangannya seperti apa, pemikiran-pemikirannya seperti apa," ujarnya.
Lihat: Prabowo Minta Pendapat Hasil Ijtima Ulama kepada Rapat Gerindra
Prabowo mengatakan Gerindra memang membahas dua nama cawapres yang direkomendasikan ulama. Prabowo pun membenarkan ingin bertemu Abdul Somad terlebih dulu sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
"Ada dua pasangan, yang satu saya belum jumpa, belum saya tanya pendapatnya gimana. Baru bisa ada keputusan yang diambil," ujar Prabowo saat konferensi pers di DPP PKS, Senin, 30 Juli 2018.