TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan TNI telah mengirim 80 tenaga medis untuk membantu korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. "Sudah dikirim kemarin," ujar Hadi di Polda Metro Jaya, Senin, 30 Juli 2018.
Hadi mengatakan 80 orang itu ditempatkan di rumah sakit lapangan di dua wilayah sekitar lokasi gempa yang didirikan TNI. “(Rumah sakit lapangan) sudah tergelar mulai tadi malam."
Baca:
Pendaki Asal Malaysia Jadi Korban Tewas Gempa Lombok
BMKG: Peluruhan Gempa Lombok Berlangsung Hingga Beberapa Pekan
Sejak dibuat, rumah sakit lapangan itu sudah dapat menolong korban-korban luka akibat gempa. Selain itu, TNI juga menyiapkan rumah sakit lapangan tambahan lain jika masih diperlukan.
Personel TNI juga menggelar kegiatan untuk anak-anak korban gempa.
Hal itu dilakukan untuk menghibur anak-anak. "Kami berikan kegiatan agar menghilangkan trauma (gempa) anak-anak itu."
Baca:
Gempa Lombok, PVMBG Kirim Tim Tanggap ...
Jokowi Janjikan Rp 50 Juta kepada Korban Gempa ...
Gempa Lombok terjadi Ahad pagi, 29 Juli 2018. Gempa berkekuatan 6,4 skala richter itu telah menewaskan 16 orang. Korban tewas berasal dari Kabupaten Lombok Utara empat orang, sembilan warga Sambelia Kabupaten Lombok Timur, dan tiga orang di Sembalun di antaranya dua orang pendaki asal Malaysia dan Makassar.
Selain membuat banyak korban meninggal dan luka-luka, gempa Lombok juga menghancurkan puluhan tempat tinggal warga. Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan membantu masyarakat yang rumahnya roboh akibat gempa Lombok. "Untuk jumlah belum dipastikan tapi nanti sekitar Rp50 juta per rumah, kurang lebih ya, nanti akan dihitung dulu," ujar Jokowi saat mengunjungi korban, Senin pagi tadi.
Simak: Soal Gempa Lombok dan 18 Pendaki Gunung ...
SYAFIUL HADI | SUPTIYANTHO KHAFID