INFO NASIONAL— Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melaksanakan beragam cara untuk mempromosikan keberhasilan pembangunan desa. Kali ini, Kementerian Desa menggelar Festival Desa Dlingo atau Dlingo Fest di Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta, Minggu, 30 Juli 2018.
Acara ini adalah upaya mempromosikan keberhasilan pembangunan desa yang sejak disalurkannya dana desa oleh pemerintah pusat selama hampir empat tahun telah mencapai lebih dari Rp 187 triliun.
Baca Juga:
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah belajar bersama influencer dari Kota Yogyakarta, Rond Billius Waesley atau youtuber dengan akun Kuper Hero. Mereka berbagi cara menggunakan media sosial dengan baik dan efektif untuk mempublikasikan serta mempromosikan keberhasilan desa dalam pembangunan dana desa tersebut.
"Di era digital, sangat penting untuk mengaplifikasi pembangunan di perdesaan melalui media sosial," kata Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Kementerian Desa Bonivasius Prasetya Ichtiarto ketika membuka Festival Desa Dlingo tersebut.
Dalam kesempatan itu, Bonivasius menayangkan video Desa Pujon Kidul di Malang sebagai sebuah promosi digital yang kekinian. Ia berharap apa yang telah dibuat Desa Pujon Kidul bisa ditiru desa-desa lain.
Baca Juga:
Sementara itu aktivis badan usaha milik desa (BUMDes), Dlingo, yang juga mantan Kepala Desa Dlingo Bahrun Wardoyo, memaparkan kehadiran dana desa di Dlingo telah dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan perekonomian masyarakat. "Keberadaan BUMDes telah dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Dlingo," katanya.
Pemanfaatan tersebut dibuktikan dengan hadirnya sejumlah unit usaha, di antaranya kehadiran DesaMart serta objek wisata yang dikelola karang taruna Desa Dlingo.
Satu unit usaha yang juga diresmikan bersamaan dengan Festival Dlingo oleh Bonivasius dan Kerja Sama Kementerian Desa bersama Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, dengan membuka tirai papan nama, adalah berupa tempat kuliner Resto Bale Ketebu.
Kafe berada di samping Balai Desa Dlingo dengan pemandangan kebun tebu yang terhampar luas. Lokasi yang berada di lereng bukit membuat setiap pengunjung Cafe Ketebu dapat menikmati semilirnya angin yang menyejukkan.
Festival Desa Dlingo yang melibatkan semua unsur masyarakat ini juga dimeriahkan kehadiran atraksi budaya, seperti seni tradisional klothekan yang dibawakan ibu-ibu dan tarian khas Dlinggo, juga atraksi kesenian jathilan sebagai penutup acara. Atraksi terakhir cukup menyedot perhatian masyarakat yang terus berdatangan dan berlangsung hingga pukul 17.00 waktu setempat.(*)