TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eriko Sortadurga mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak pernah menolak Partai Demokrat bergabung dengan koalisi Joko Widodo. Menurut Eriko Megawati bahkan tak pernah mencampuri urusan koalisi.
"Tidak pernah ada Ibu Mega menolak untuk Partai Demokrat bergabung, bahkan tidak pernah mencampuri untuk urusan koalisi ini," kata Eriko di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 26 Juli 2018.
Baca: PDIP: SBY Selalu Ragu-ragu, Jangan Salahkan Megawati
Eriko menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ihwal rintangan yang dihadapi saat akan berkoalisi dengan Jokowi. SBY mengatakan, penjajakan koalisi dengan Jokowi selama ini terkendala relasinya dan Megawati yang belum pulih sejak pemilihan presiden 2001. SBY mengatakan sudah berupaya berdamai dengan Megawati, tetapi belum berhasil.
Eriko menyebut keluhan SBY itu klasik dan telah kerap kali diungkapkan. Dia berujar PDIP dan partai pendukung Jokowi membuka kesempatan kepada partai-partai lain untuk berkoalisi. Megawati pun, kata dia, selama ini hanya memberikan pendapat jika diminta. "Tapi kalau tidak diminta, tidak ada beliau menyampaikan bahwa ini harus dipatuhi ini tidak," kata dia.
Simak: Sindir PDIP Partai Feodal, Demokrat Bandingkan AHY dengan Puan
Eriko berujar selama ini Jokowi sudah memberikan kesempatan yang sama kepada setiap ketua umum partai untuk berkomunikasi, termasuk SBY. Eriko juga menilai wajar jika SBY mengajukan putra sulungnya, Agus Harinurti Yudhoyono (AHY), sebagai calon wakil presiden. Namun, menurut dia, tak kesampaiannya hal tersebut bukan berarti lantaran ada yang menghalangi.
"Misalnya mungkin keinginan orang tua bahwa putranya duduk menjadi cawapres, sah-sah saja. Tapi kalau tidak kesampaian jangan menjadikan ada pihak-pihak lain (sebagai) yang menghalangi," kata politikus PDIP ini.