TEMPO.CO, Jakarta-Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta bos CT Corp, Chairul Tanjung, ikut menyumbang pembangunan Menara Majelis Ulama Indonesia (MUI). 'Todongan' ini disampaikan Jokowi secara terbuka di depan umum saat keduanya menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Menara MUI di Ciracas, Jakarta, Kamis, 26 Juli 2018.
Dalam sambutannya Jokowi mengatakan akan ikut membantu pembangunan Menara MUI ini dengan mewakafkan sejumlah hartanya. "Meskipun saya juga bukan orang kaya, nanti sedikit-sedikitlah, Pak Kiai. Memberi semangat saja, tidak banyak, tapi memberikan semangat agar Menara MUI benar-benar bisa diselesaikan," kata dia.
Baca: Saat Jokowi dan Ma'ruf Amin Saling Tukar Dukungan di Acara MUI
Jokowi meyakini banyak pihak yang sebenarnya ingin membantu MUI. Ia lalu meminta Chairul ikut berpartisipasi. "Ini kan baru saya yang naik. Pak Chairul Tanjung belum naik ke panggung. Tadi pagi saya baca beliau ini masuk lima besar orang terkaya di Indonesia," ujar Jokowi disambut tawa seluruh hadirin, termasuk Chairul.
Ditemui seusai acara, Chairul enggan dimintai komentar soal todongan Jokowi. Ia memilih segera masuk ke mobilnya dan pergi. Menara MUI dibangun di tanah seluas 15 ribu meter persegi dan bernilai Rp 600 miliar. Rencananya Menara MUI akan memiliki 20 lantai.
Simak: Peletakan Batu Pertama Proyek Pembangunan Menara MUI oleh Jokowi
Ketua MUI Ma'ruf Amin mengatakan MUI akan membeli menara ini dengan dana yang berasal dari wakaf, infak, dan sedekah dengan skema reksadana Syariah. Ia menargetkan akan lunas dalam waktu lima tahun. "Jadi MUI hanya mengelola, ini punya umat," ucapnya.
Ma'ruf menuturkan pembangunan Menara MUI ditargetkan rampung sebelum Musyawarah Nasional MUI pada 2020. Sebanyak 4-5 lantai nantinya akan digunakan sebagai kantor oleh MUI dan sisanya disewakan.