TEMPO.CO, Jakarta - Mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, dikabarkan telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Yogyakarta pada Rabu, 25 Juli 2018. Kabar ini beredar luas lewat pesan berantai di media sosial.
Baca juga: Namanya Masuk Bursa Cawapres Jokowi, Mahfud MD: Saya Tidak Tahu
Isu pertemuan itu bersamaan dengan kunjungan kerja Jokowi di Yogyakarta, kemarin. Saat itu, Presiden menghadiri acara forum Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa Lingkup Regional Balai Pemerintahan Desa. Acara itu dihadiri 2.200 kepala desa se-Jawa dan Kalimantan.
Seusai acara itu, Mahfud dikabarkan telah bertemu dengan Jokowi secara empat mata di sebuah restoran di Yogyakarta guna membahas calon wakil presiden.
“Tidak ada itu. Saya sampai sore tidak ada acara pertemuan dengan siapa pun,” ujar Mahfud ditemui di sela menghadiri seminar Harmoni dalam Keberagaman Lustrum XIV SMA Kolese de Britto Yogyakarta di Yogyakarta, Kamis, 26 Juli 2018.
Sebelumnya, nama Mahfud santer diisukan sebagai pendamping Jokowi dalam pemilihan presiden 2019 mendatang. Sejumlah survei menempatkan nama pria yang kini menjadi anggota lembaga penasihat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X itu di puncak jajak pendapat.
Baca juga: Calon Cawapres Jokowi: Mahfud MD, TGB, Airlangga, hingga Cak Imin
Mahfud sendiri mengaku sudah lupa kapan terakhir bertemu dengan Jokowi. “Saya sudah lupa kapan bertemu Pak Jokowi, tapi saya sering ketemu juga dengan beliau karena saya kan anggota BPIP,” ucapnya. BPIP sendiri merupakan singkatan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bentukan Presiden Jokowi.
Mahfud meminta masyarakat menunggu saja mengenai hasil akhir siapa cawapres yang akan diumumkan nanti untuk mendampingi Jokowi dalam pemilu 2019.
“Kita tunggu saja perkembangan proses-proses (penentuan cawapres) yang sudah berjalan. Kan itu kewenangan Pak Jokowi dan partai pengusungnya,” tuturnya.
Baca juga: PSI Sebut Mahfud MD Paket Komplet untuk Jadi Cawapres Jokowi
Mahfud MD menuturkan, siapa pun cawapres yang diputuskan, hanya Jokowi dan partai pengusung yang tahu. “Kita sebagai rakyat hanya menunggu semoga hasilnya baik. Itu saja,” katanya.