TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jawa Barat mencatat gelombang tinggi laut yang terjadi di perairan selatan pada Rabu, 25 Juli 2018 berkisar 6-9 meter. “Kita sudah memberikan peringatan dini sejak tanggal 24 Juli 2018,” kata Kepala BPDD Jawa Barat Dicky Saromi saat dihubungi Tempo, Kamis, 26 Juli 2018.
Baca juga: Pekan Ini, BMKG Prediksi Gelombang Laut Setinggi 2,5-6 Meter
Laporan yang dikumpulkan BPBD Jawa Barat, dampak gelombang tinggi terjadi merata di sepanjang perairan selatan Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa akibat gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Barat. "Ya merata," kata Dicky.
Di Kabupaten Tasikmalaya gelombang pasang menerjang pada 25 Juli pukul 02.00 WIB. Daerah teradampak berada di Kecamatan Cipatujah dan Kecamatan Cikalong. Gelombang tinggi mengakibatkan 100 warga mengungsi, 50 hektare tambak udang di Cesa Cimanuk Kecamatan Cikalong rusak, serta sejumlah bangunan di bibir pantai Ciheras di Desa Sindangkerta di Kecamatan Cipatujah rusak.
Di Kabupaten Pangandaran gelombang pasang menerjang pada 25 Juli 2018 pukul 04.30 WIB. Lokasi terdampak berada di Kecamatan Cimerak, Cijulang, Parigi, Sidamulih, Pangandaran, serta Kalipucang. Selanjutnya 32 warung di pinggiran pantai di Kecamatan Cimerak, serta 1 unit masjid dan 50 warung di Ciliang Kecamatan Parigi terdampak gelombang kendati tidak mengalami kerusakan.
Gelombang tinggi di Kabupaten Pangandaran mengakibatkan 8 unit perahu di pantai Cijulang dan Pangandaran hilang. Lalu di Ciliang Kecamatan Parigi melaporkan tembok pembatas sepanjang 30 meter rusak, abrasi sepanjang bibir pantai, serta 14 warung di pinggir pantai Kalipucang rusak.
Baca juga: BMKG Ingatkan Cuaca Buruk, Menhub Minta Nelayan Perhatikan Ini
Di Garut, gelombang tinggi menerjang Pantai Sayangheulang pada 25 Juli 2018 pukul 08.00 WIB. Beruntung tidak terjadi kerusakan dan korban jiwa.
Di Kabupaten Sukabumi gelombang tinggi menerjang pada Rabu, 25 Juli 2018, pukul 02.00 WIB. Gelombang tinggi juga menerjang pantai Cidaun, Sindang Barang, dan Agrabinta di Cianjur. Belum dilaporkan terjadi kerusakan, tapi dipastikan tidak ada korban jiwa di dua daerah tersebut.
Dicky mengatakan, masih menunggu perkembangan kemungkinan gelombang tinggi di selatan Jawa Barat. “Kita masih menunggu dari BMKG,” kata dia.