TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan hampir dipastikan tidak ada poros ketiga dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2019. "Hampir dipastikan tidak ada poros ketiga. Hampir ya, karena dalam politik apa pun bisa terjadi," ujar Airlangga Hartarto saat ditemui di Hotel Redtop, Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018.
Baca juga: Golkar Akan Bertemu PKB Bahas Koalisi di Pilpres 2019
Menurut Airlangga, enam partai yang telah menyatakan mendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Pilpres 2019 sudah hampir solid. "Enam partai ini sudah merepresentasikan 65 persen di parlemen," katanya.
Adapun enam partai yang sudah menyatakan dukungan kepada Jokowi adalah Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut Airlangga, dalam waktu dekat, partai pendukung Jokowi akan mematangkan koalisi. Sebab, pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden sudah semakin dekat, 4-10 Agustus 2018. Sampai saat ini, ujar Airlangga, baru terselenggara pertemuan antar-para ketua umum partai. Jokowi, menurut Airlangga, sudah memanggil ketua-ketua umum partai secara bilateral. "Jadi isu-isu yang berkembang sudah dibahas dalam pertemuan-pertemuan itu," ucapnya.
Baca juga: Golkar Buka Peluang Koalisi dengan Demokrat Menangkan Jokowi
Sebelumnya, Airlangga menegaskan dukungan partainya kepada Jokowi sudah final. Tidak ada opsi selain mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019. Airlangga menjelaskan, pertemuan dirinya dengan petinggi-petinggi partai juga tidak lain untuk memperkuat koalisi pendukung Jokowi.
"Semua untuk penguatan Pak Presiden di jilid pertama dan kedua," ujar Airlangga di kantor DPP Golkar, Kamis Sore, 12 Juli 2018.
Belakangan, Airlangga memang kerap bertemu dengan petinggi-petinggi partai politik, seperti Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Baca juga: Golkar: Koalisi Keumatan Baru Sebatas Wacana, Bukan Kekuatan Baru
Pertemuan tersebut disinyalir banyak pihak sebagai bentuk kemungkinan Golkar membentuk poros ketiga atau keluar dari koalisi jika tidak dipilih koalisi sebagai calon wakil presiden Jokowi. Namun Airlangga menepis kabar tersebut. "Tidak ada itu (poros ketiga)" tuturnya.