TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) melumpuhkan tiga orang terduga teroris di Jalan Kaliurang KM 9,5 Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu sore, 14 Juli 2018. Sempat terjadi baku tembak antara anggota Densus 88 dan ketiga terduga teroris di sekitar area kantor Kecamatan Ngaglik.
Tiga terduga teroris itu diduga masih satu jaringan dengan lima tersangka teroris yang ditangkap oleh Densus 88 di Mlati, Sleman; serta Pleret dan Mrisi, Bantul, pada Rabu, 11 Juli 2018. "Keberadaan ketiganya itu diketahui dari penangkapan lima tersangka (teroris) beberapa hari sebelumnya," ujar juru bicara Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta, Ajun Komisaris Besar Yulianto, ditemui di lokasi penangkapan, Sabtu, 14 Juli.
Baca: 3 Terduga Teroris Tewas di Jalan Kaliurang, 2 Polisi Luka Bacok
Menurut kesaksian warga, saat salah satu terduga teroris tertembak di depan Balai Desa Sardonohardjo, terduga teroris lain sempat membajak sebuah truk pasir yang melintas, kemudian memacu kendaraan tersebut menuju perkampungan warga di sisi selatan Jalan Kaliurang.
Truk itu lalu berbelok ke arah jalan tikus. Namun, truk itu justru menemui jalan buntu dan menabrak garasi rumah warga. Terduga teroris itu pun keluar dari truk dan menyandera seorang perempuan bernama Sulis Khusnul Qotimah dengan menggalungkan celurit di leher perempuan berusia 35 tahun itu.
"Kakak saya (Sulis) ketakutan karena tiba-tiba lehernya dikalungi celurit," ujar Birowo, adik Sulis, kepada awak media. Ketika menyandera Sulis, terduga teroris itu sempat menanyakan keberadaan rekannya yang lari menggunakan sepeda motor.
Baca: Begini Ketegangan Saat Terjadi Baku Tembak di Jalan Kaliurang
Setelah lebih dari sejam disandera terduga teroris, Sulis berhasil meloloskan diri dengan cara meronta. Begitu Sulis bebas, dua polisi berpakaian sipil datang dan menembak terduga teroris itu. Sedangkan Sulis mengalami luka ringan karena terjatuh saat melarikan diri.
Ketika terjadi baku tembak di Jalan Kaliurang KM 9,5 itu, seorang pria terlihat digelandang paksa oleh personel polisi berpakaian sipil. Pria itu mengenakan kemeja dan celana jins serta sepatu kets. Wajahnya ditutupi jaket berwarna cokelat. Setidaknya ada lima polisi yang mengawalnya. Belum diketahui apakah pria itu bagian dari kelompok terduga teroris tersebut.
Saat dikonfirmasi, AKB Yulianto belum bisa memastikannya. "Sepertinya bukan bagian dari mereka (terduga teroris yang disergap)," ujarnya.
Baca: Baku Tembak di Jalan Kaliurang Awalnya Dikira Perampokan, tapi...
Dari informasi yang dihimpun Tempo, ada empat terduga teroris yang dikejar oleh Densus 88. Tiga di antaranya tewas ditembak dan satu lolos. Dalam peristiwa itu, Densus menyita enam senjata yang terdiri atas satu buah senjata api dan lima buah parang.
Yulianto mengatakan polisi masih mendalami identitas dan hubungan para terduga teroris ini dengan jaringan teroris yang ada. "Kami belum tahu asal-usulnya dan bagian kelompok siapa, masih didalami," ujarnya.