INFO NASIONAL - Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Malang kembali menyabet medali silver dalam ajang International Young Scientists Innovation Exhibition (IYSIE) 2018 di Malaysia, 9-13 Juli 2018. Dia adalah Yusuf Gladiensyah Bihanda. IYSIE 2018 diikuti 200 peserta dari 17 negara dan diselenggarakan Malaysia Young Scientist Organization (MYSO).
Putra dari pasangan Slamet Hariyanto dan Bina Yekti itu berhasil meraih medali silver melalui sejumlah tahapan. “Awalnya, saya mengikuti seleksi tingkat provinsi. Dari provinsi, diambil juara satu, dua, dan tiga. Juara tersebut dipertandingkan di Jakarta sebagai seleksi tingkat nasional. Yang terpilih dibawa ke Serbia dan Malaysia. Kebetulan tim saya lolos ke Malaysia,” tutur Yusuf.
Baca Juga:
Yusuf menambahkan, seleksi lomba ini melalui presentasi poster yang dipresentasikan di hadapan tiga juri yang ahli dibidangnya. Mereka akan menilai presentasi poster berdasarkan inovasi, kebaruan, serta manfaat riset itu ke depan. Yusuf membawakan riset dengan judul Ethnomathematics: Fractal Geometry in Badut Temple. Riset ini menggali keunikan motif candi dengan pendekatan matematika.
“Kami memilih pendekatan geometri fraktal. Hasil penelitian kami menunjukkan candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki tingkat keragaman yang tinggi walaupun coraknya terlihat mirip,” ujarnya saat ditemui setelah penerimaan hadiah.
Dari riset tersebut, Yusuf menyimpulkan kerajaan-kerajaan di Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki hubungan sangat erat di masa lampau.
Baca Juga:
Tidak hanya itu, enurut Yusuf, metode geometri fraktal ini juga bisa digunakan sebagai metode pelacakan “DNA” motif candi atau batik Indonesia. “Ini sebagai langkah konservasi agar kebudayaan kita tidak mudah diklaim negara lain,” katanya. (*)