TEMPO.CO, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan siap jika Gerindra mengajak mereka berkoalisi dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. "Kalau Gerindra besok atau lusa mengajak deklarasi, kami siap," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Yandri Susanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 12 Juli 2018. "Kami sering berkomunikasi."
Baca: PKS Pastikan Berkoalisi dengan Gerindra di Pilpres 2019
Yandri mengatakan jika Gerindra dan PAN bergabung maka partai koalisi ini pun sudah memenuhi ambang batas 20 persen. Sehingga mereka sudah bisa mengusung calon presiden (capres) untuk Pilpres 2019.
Berdasarkan Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, partai atau gabungan partai politik harus mengantongi 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional untuk bisa mengusung pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019. Merujuk pada aturan ini, koalisi Gerindra dan PAN sudah cukup untuk mengusung capres dan cawapres. Sebab, Gerindra memiliki 13 persen sedangkan PAN mengantongi 8,6 persen suara di DPR.
Baca juga: PKB Beri Sinyal Segera Merapat ke Koalisi Jokowi
Yandri mengatakan PAN tidak mempersoalkan jika kader mereka tak diambil sebagai capres atau cawapres. Bagi PAN, kata Yandri, yang terpenting, semua partai tidak saling memaksakan ego. "Yang dibahas dalam koalisi kan bukan hanya capres cawapres saja, tapi ada portofolio menteri dan sebagainya," kata Yandri.
Tetapi, Yandri optimistis kadernya akan dipilih koalisi. Mereka menyorongkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam Pilpres 2019.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera juga memastikan jika partainya akan berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. "Insya Allah PKS bersama-sama dengan Gerindra," ujar Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan pada Kamis, 12 Juli 2018.
Simak juga: Jelang Pilpres 2019, Demokrat: Kami Tidak akan Netral
Mardani, berharap PAN dan Partai Demokrat juga ikut bergabung. Dia menjelaskan, pekan depan Gerindra bersama PKS dan juga PAN akan duduk bersama membahas partai koalisi di Pilpres 2019. "Walaupun mungkin belum final belum jelas siapa orangnya, siapa partainya, kapan mau deklarasinya, figurnya belakangan," ujar Mardani.