Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bupati Nduga Papua Minta Aparat Tak Lakukan Serangan dari Udara

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ilustrasi pengungsian di Papua. TEMPO/Tony Hartawan
Ilustrasi pengungsian di Papua. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Nduga Papua Yarius Gwijangge meminta aparat keamanan tak melakukan serangan dari udara untuk mengejar kelompok bersenjata yang ada di wilayah itu.

Yarius mengatakan tembakan tersebut berasal dari helikopter yang berputas di atas Keneyam. "Heli itu aksesnya dari Timika. Mereka tembak di atas Alguru," ujar dia.

Akibat serangan itu, banyak warga Nduga yang lari ke hutan untuk menyelamatkan diri. Karena itu Yarius meminta warganya untuk tak lari ke hutan.

Baca juga: Polisi Hilang Pasca-Pilkada Papua, Polda Turunkan 100 Personel

“Saya minta warga tidak lari sembunyi ke hutan,” ujar Yarius. Menurut dia, warga Nduga datang melapor ke dirinya. Menurut Yarius, ia bahkan meminta warga sama-sama menyaksikan serangan yang sedang terjadi.

Bupati Nduga dua periode ini menjelaskan bahwa aparat keamanan menggunakan jalur sungai dari Timika menuju Keneyam setelah singgah di Asmat karena tidak ada pesawat yang bisa digunakan.

Aparat keamanan Indonesia sampai saat ini masih mengejar kelompok bersenjata yang ada di Nduga. Yarius mengatakan tembakan yang dilakukan aparat keamanan itu tak diarahkan ke warga sipil melainkan ke kelompok bersenjata.

“Tembakannya diarahkan ke TPN/OPM di Alguru. Tidak ada serangan ke masyarakat. Mereka (aparat keamanan) lakukan serangan ke tempat dimana OPM berada,” ungkap Bupati Yarius, dikutip suarapapua.com.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yarius juga menegaskan tidak ada korban di pihak warga sipil. Menurutnya, tindakan aparat keamanan tersebut dilakukan untuk menjalankan tugas mereka.

Wakapolda Papua Brigjen Pol Yakobus Marjuki mengakui ada sekitar 100 personel polisi yang diperbantukan ke Nduga untuk mengejar kelompok bersenjata yang melakukan penembakan aparat keamanan dan warga sipil pada 25 Juni lalu. Sebelumnya, kelompok ini menembaki pesawat dengan penumpang anggota Brimob yang menuju Nduga untuk pengamanan Pilkada.

Baca juga: 2 Polisi Hilang seusai Penyerangan di Papua, Belum Ditemukan

“Sekitar 100 personel yang diperbantukan untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang warga sebelum pilkada lalu,” ujar Wakapolda Yakobus Marjuki pada Rabu 11 Juli 2018 di Kantor Kepolisian Daerah Papua, Jayapura.

Beberapa saat setelah insiden penyerangan oleh kelompok bersenjata di Keneyam Nduga pada tanggal 25 Juni, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan pengiriman pasukan tambahan ke Nduga. Menurutnya, serangan bersenjata yang "memanfaatkan situasi pilkada" tidak akan menganggu upaya pengamanaan pelaksanaan pilkada di Kabupaten Nduga, Papua.

"Kita tidak akan mundur, kita akan tetap kirim pasukan. Saya sudah sampaikan ke Pak Kapolda, kalau kurang, kita akan tambah lagi," kata Tito saat itu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

10 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

1 hari lalu

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan meninjau lokasi kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang, Jawa Tengah, Kamis, 11 April 2024. Dok. Korlantas Polri
5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

Korlantas Polri mencatat ada ribuan kecelakaan lalu lintas selama 5 hari Lebaran. Dari jumlah total itu ada ratusan nyawa terenggut.


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

1 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.


TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.


Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

1 hari lalu

Ilustrasi TNI. ANTARA
Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

Pemerintah harus menyelesaikan masalah di Papua dengan cara-cara yang komprehensif dan lintas sektor.


Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

1 hari lalu

Kapolda Papua Barat bersama pimpinan TNI memberikan keterangan pres terkait kasus bentrok antara personel TNI AL dan anggota Brimob di Polresta Sorong Kota, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.


Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

1 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tambah Pasukan TNI di Paniai Papua

Kapendam XVII Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan membantah tudingan adanya pengerahan pasukan gabungan TNI-Polri di Paniai.


Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

1 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

2 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

2 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.