TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewakili umat Islam dunia menerima sumbangan mushaf alquran sulaman terbesar di dunia dari komunitas muslim Cina. Penyerahan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 11 Juli 2018.
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsudin mengatakan sosok di balik pembuatan Alquran sulaman ini adalah seorang pengusaha Malaysia beragama Konghucu yang bernama Tan Sri Lee Kim Yew. Menurut Din, Lee adalah sahabatnya.
Baca juga: Soal Kandidat Cawapres, Jokowi: Dari 10 Mengerucut Jadi 5 Orang
Din berujar semula Lee akan menyerahkan alquran itu kepada umat Islam melalui Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz. Namun ia meminta Lee agar menyerahkan ke Indonesia lantaran statusnya sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
"Jadi ini akan dihadiahkan kepada umat Islam melalui Presiden Jokowi," kata Din dalam sambutannya di Istana Negara, Jakarta.
Menurut Din, Lee secara diam-diam mengeluarkan uang untuk membayar muslimah di Ningxia, Cina agar membuat Alquran sulaman terbesar di dunia ini. "Alhamdulillah selesai," tuturnya.
Baca juga: Jokowi Serukan Partai Politik Segera Daftarkan Calegnya
Din berujar momen penyerahan alquran ini seharusnya menjadi pelajaran bagi umat Islam di Indonesia. Pasalnya seorang beragama Konghucu rela mengeluarkan uang miliaran rupiah demi membuat kitab suci umat Islam. "Pesannya untuk umat Islam jangan lupakan Alquran," kata Din.
Mushaf alquran sulaman raksasa ini dibuat secara manual selama tiga tahun oleh komunitas muslim Haiyuan, Ningxia, Cina yang dikenal memiliki tradisi kuat dalam menyulam. Tulisan dalam Alquran ini menggunakan jenis khat naskah yang biasa dipakai dalam mushaf Pakistan.
Kain dasarnya berwarna putih dengan bahan campuran soft satin dan 50 persen sutera. Benang sulam berwarna-warni. Latar sulaman terdiri dari kain non-woven interlining berbahan 50 persen katun dan kain repp (twill) cloth warna hijau berbahan 50 persen sutera.