TEMPO.CO, Jakarta - Momen menarik terjadi saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembukaan MTQ Internasional ke II, MTQ Nasional ke VIII Antarpondok Pesantren, Kongres ke V Jam'iyyatul Quran Wal Huffazh (JHQ) Nahdlatul Ulama di Istana Negara, Jakarta, sore ini, Rabu, 11 Juli 2018. Peristiwa itu adalah dinyanyikannya lagu mars NU dan mars JHQ.
Presiden Jokowi mengakui selama empat tahun memimpin Indonesia, hari ini pertama kalinya mars NU dan mars JHQ berkumandang di Istana. Dua lagu ini dinyanyikan oleh tim paduan suara dari NU setelah lagu Indonesia Raya.
Baca: Soal Kandidat Cawapres, Jokowi: Dari 10 Mengerucut Jadi 5 Orang
Jokowi yang duduk di depan bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsudin tampak ikut bernyanyi saat mars NU dimainkan.
"Baru kali ini saya juga mendengarkan di Istana. Kalau di pondok pesantren sering, tapi di Istana baru sore hari ini," katanya disambut tepuk tangan para hadirin.
Baca Juga:
Adapun Din, yang dulu pernah menjabat Ketua Ikatan Pelajar NU di Sumbawa pada 1970-1972, juga ikut bernyanyi. Din saat ini dikenal sebagai tokoh organisasi Islam lainnya, Muhammadiyah. "Lagu Hubbul Wathon (Mars NU) saya masih hafal sedikit," tuturnya.
Baca: Pertemuan Airlangga - SBY, PDIP: Mungkin Ajak Dukung Jokowi
Mars NU-atau biasa dikenal lagu Ya Lal Wathon-memang kerap dinyanyikan saat acara-acara yang diselenggarakan oleh NU. Saat Jokowi berkunjung ke pondok-pondok pesantren yang terafiliasi dengan NU, lagu ini kerap diputar.
Selain itu, salah satu partai politik yang dekat dengan NU, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga selalu menyanyikan mars NU di tiap acara yang dihelatnya. Dalam peresmian pembukaan MTQ ini hadir pula Ketua Umum PKB sekaligus Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar.