TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan pendukungnya yang tergabung dalam Solidaritas Ulama Muda Jokowi (SAMAWI) untuk memberikan informasi yang benar dan sesuai fakta dalam menghadapi tahun politik.
"Tahun depan adalah tahun politik. Kita harus ajak masyarakat pandai-pandai memilih pemimpin. Berikan informasi yang benar kepada masyarakat, tetangga, saudara, teman, tetangga sebelah kampung," kata Jokowi di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jawa Barat, Selasa malam, 10 Juli 2018.
Baca : Hadir di Acara Ulama Muda, Jokowi Didampingi Moeldoko dan Teten
Jokowi meminta mereka untuk menyampaikan informasi sesuai fakta dan bukti yang ada. Sehingga, kata Jokowi, jangan sampai para pendukungnya itu mengabarkan berita bohong atau hoax, khususnya di media sosial. "Ini yang harus kita jaga," katanya.
Menurut Jokowi, dalam memilih pemimpin, harus dilihat rekam jejaknya, prestasi, dan kinerjanya seperti apa. Ia mengatakan jangan sampai masyarakat terhasut karena menerima kabar yang tidak benar.
Jokowi menyadari bahwa sekarang ini adalah eranya kebebasan berekspresi dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Namun, Jokowi mengingatkan bahwa kebebasan itu ada batasannya berupa tata krama, sopan santun, dan etika.
Simak : Ulama Muda dan Kiai Karismatik Deklarasi Dukung Jokowi
"Jangan sampai kita diberi kebebasan, kita gampang mencela orang lain. Itu bukan nilai-nilai islami yang diajarkan Rasulullah kepada kita," kata dia.
Karena itu, Jokowi mengajak pendukungnya untuk berpikir dengan penuh kecintaan dan prasangka baik agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan kuat. Sebab, kata dia, dari kalkulasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Bank Dunia, Indonesia akan menjadi satu dari lima negara dengan kekuatan ekonomi terkuat di dunia. "Insya Allah di 2045. Memang masih nunggu, tapi jalan ke tempat lebih terang sudah mulai kelihatan," ucapnya.