TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional atau PAN Yandri Susanto mengatakan ada empat skenario pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung partai itu. Yandri mengatakan, skenario pertama yakni memasangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Kalau dari internal kami tentu mengusung Prabowo dan Bang Zul. kalau hari ini disepakati, kami siap besok deklarasi," kata Yandri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018.
Baca juga: Anies di Pilpres 2019, Zulkifli Hasan: Lebih Bagus Zulkifli Hasan
Yandri meyakini, jika Gerindra dan PAN sudah sepakat mengusung Zulkifli, Partai Keadilan Sejahtera pun akan ikut dengan opsi itu. "Kalau PAN-Gerindra sepakat mengusung Bang Zul, saya kira PKS insya Allah akan ikut," kata Yandri.
Kendati begitu, Yandri mengatakan PAN tak keberatan jika Zulkifli tak diusung. Skenario berikutnya yang dia sebut justru memunculkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Panglima Tentara Nasional Gatot Nurmantyo.
"Di luar Prabowo dan Zul, misalnya Prabowo - Anies kami siap juga. Kalau Anies - Gatot atau Gatot - Anies, kami siap," kata Yandri.
Yandri mengungkapkan bahwa nama Anies Baswedan menguat di kalangan internal PAN. Menurut dia, Anies merupakan kandidat capres yang sangat mumpuni. Dia menyebut semua kompetensi dan persyaratan menjadi capres ada di sosok mantan Menteri Pendidikan itu.
Yandri mengatakan keempat opsi pasangan itu nantinya akan dibahas bersama partai koalisi. Yandri mengklaim komunikasi PAN dan Gerindra berjalan kian intensif belakangan ini. Kata dia, PAN akan berkoalisi dengan Gerindra siapa pun capres yang akan diusung.
Baca juga: Juru Bicara Anies Sebut Partai Koalisi Sepakat Anies Cawapres Prabowo
"Intinya kecenderungan ke Gerindra sangat kuat, karena PAN dengan Gerindra sudah cukup," kata Yandri.
Meski begitu, Yandri tak menutup peluang adanya opsi lain jika masih ada partai yang ingin bergabung. Dia berujar PAN masih menunggu kabar dari PKS, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Demokrat.