TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menerima kunjungan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, Selasa, 10 Juli 2018. Surya Paloh mengatakan kedatangan Abraham ibarat kunjungan adik kepada kakaknya. "Abraham itu adik yang berkunjung ke kakak,” kata Surya Paloh di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa, 10 Juli 2018.
Surya mengaku mencandai Abraham dengan kemungkinan maju di pemilihan presiden atau pilpres 2019. “Ia konsultasi, cerita, saya ganggu-ganggu dia, mau nyapres, ya?"
Baca:
Sinyal Abraham Samad untuk Maju di Pilpres 2019
Abraham Samad: Kasus Terbanyak di KPK ...
Surya Paloh keluar dari gedung Nasdem sekitar pukul 12.20. Abraham sebelumnya tiba pada pukul 12.00. Disambut oleh Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, Abraham langsung memasuki gedung Partai Nasdem tanpa berbicara kepada wartawan.
Surya Paloh menilai Abraham merupakan figur muda yang energik. Dia berpendapat Abraham harus diberi kesempatan untuk menyalurkan energinya. Tak ada salahnya Abraham dinominasikan sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo dalam pemilihan presiden atau pilpres 2019.
Apalagi, kata dia, nama Abraham juga sempat muncul sebagai salah satu kandidat cawapres Jokowi pada pilpres 2014, kendati saat itu Jusuf Kalla yang akhirnya digandeng. "Saya pikir tokoh seperti Abraham ini ternominasikan, saya pikir enggak ada salahnya."
Baca:
Dua Partai Politik Ajak Abraham Samad Ikut ...
Mengapa Abraham Samad Ogah Jadi Menteri ...
Surya Paloh mengatakan dia bisa saja mengajukan Abraham Samad sebagai cawapres Jokowi. Namun, dia menegaskan bahwa persoalan cawapres merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai calon presiden. Dia yakin saat ini sudah ada nama cawapres Jokowi.
"Kalau memang saya rasa dia tepat, bisa saja saya ajukan kepada Jokowi, enggak ada salahnya. Tapi itu kan haknya Jokowi, saya yakin beliau sudah punya cawapresnya," kata dia.