Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cawapres Jokowi Diprediksi dari Kalangan Religius dan Non-Partai

image-gnews
Presiden Jokowi (kanan) memberikan cinderamata kepada warga usai melaksanakan ibadah salat Jumat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jumat, 22 Juni 2018. Presiden Joko Widodo di Jawa Timur untuk menghadiri peluncuran Pajak Penghasilan (PPh) final usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) 0,5 persen dan peresmian ruas jalan tol Gempol-Rembang. ANTARA/M Risyal Hidayat
Presiden Jokowi (kanan) memberikan cinderamata kepada warga usai melaksanakan ibadah salat Jumat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jumat, 22 Juni 2018. Presiden Joko Widodo di Jawa Timur untuk menghadiri peluncuran Pajak Penghasilan (PPh) final usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) 0,5 persen dan peresmian ruas jalan tol Gempol-Rembang. ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Saiful Mujani Research Center (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan ada dua kriteria yang kemungkinan akan menjadi pertimbangan oleh Joko Widodo (Jokowi) dalam memilih calon wakil presidennya.

"Kemungkian ada dua kriteria yang paling menjadi pertimbagan bagi Jokowi untuk memutuskan cawapresnya," kata Djayadi saat dihubungi, Selasa 10 Juli 2018.

Baca: Ada Pensiunan TNI Sampai Politikus, Siapa Cawapres Jokowi?

Kriteria pertama adalah memilih dari kalangan nonpartai. Menurut Djayadi, hal itu untuk menghindari munculnya kecemburuan bagi partai pendukung Jokowi jika memilih capres dari kalangan orang partai. Saat ini, Jokowi diusung oleh lima partai koalisi yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Golkar, Hanura, Nasdem dan PPP.

Menurut Djayadi, cawapres dari nonpartai menjadi pilihan yang tepat bagi Jokowi untuk menjaga kesolidan partai kaolisi agar tidak ada keinginan partai yang tidak terpenuhi.

Kriteria kedua, kata Djayadi, berasal dari kelompok religius karena mempertimbangkan kombinasi capres dan cawapres antara nasionalis dan religius. "Karena bagaimana pun, suara-suara dari kalangan keumatan dan santri sangat menentukan," ujarnya.

Baca: Dulu Prabowo, Sekarang Dukung Jokowi, Siapa Saja Mereka?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Djayadi mengatakan ada pertimbangan lain yang harus diperhatikan oleh Jokowi untuk menentukan pendampingnya, yaitu chemistry. "Kedekatan ini perlu untuk Jokowi memilih siapa yang akan menjadi cawapresnya," kata dia.

Joko Widodo mengaku telah mengantongi nama cawapres yang akan mendampinginya dalam pilpres 2019. Setelah menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis pada Ahad malam, 8 Juli 2018, Jokowi melaporkan nama cawapres itu.

Baca: Respons Surya Paloh Soal Proposal Join dari Muhaimin

Megawati mengatakan pengumuman nama cawapres Jokowi untuk Pilpres 2019 menunggu waktu yang tepat. “Pengumuman dilakukan pada momentum tepat, dan dalam cuaca yang cerah, secerah ketika matahari terbit dari timur. Jadi tunggu saja dan sabar," kata Mega.

Menurut Ketua Umum PPP Romahurmuziy, nama pendamping Jokowi yang sudah mengerucut tersebut berasal dari latar yang berbeda-beda. "Ada figur politisi, ada figur cendekiawan, purnawirawan TNI-Polri dan kalangan teknokrat dan profesional," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

38 menit lalu

:Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tempo/Pribadi Wicaksono
Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

AHY mengaku telah membahas progres perkembangan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.


Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

1 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.


AHY: Sesuai Arahan Jokowi, Tak Boleh Ada Korban dalam Pembebasan Tanah di IKN

1 jam lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (kanan) ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam rangkaian kunjungan kerja di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. AHY mendampingi Jokowi sejak 29 Februari hingga 1 Maret 2024. (Foto: Dokumentasi Humas Kementerian ATR/BPN)
AHY: Sesuai Arahan Jokowi, Tak Boleh Ada Korban dalam Pembebasan Tanah di IKN

Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengungkapkan pesan Presiden Jokowi mengenai pembebasan lahan di IKN yang tidak boleh menimbulkan korban.


Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

1 jam lalu

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menemui Presiden Jokowi di Istana Negara.
Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

Prabowo dan Gibran menemui Presiden Jokowi pada Rabu malam di Istana. Apa yang dibahas?


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo menjenguk Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. FOTO/Instagram
Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.


Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

3 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.


Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

3 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?


Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

4 jam lalu

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi mendukung program-program unggulan Prabowo-Gibran termasuk yang bisa segera dieksekusi pasca 20 Oktober 2024, setelah Presiden-Wakil Presiden Terpilih dilantik.


Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

4 jam lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi mendukung inisiatif dan langkah Prabowo-Gibran merangkul semua komponen bangsa.