TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto berharap calon wakil presiden Joko Widodo (cawapres Jokowi) mampu memahami dan mengimbangi cara kerja Jokowi.
Wiranto mengatakan Jokowi memiliki cara kerja yang khas. "Beliau sering turun ke bawah. Bukan untuk aksi-aksian tapi untuk mendengarkan suara rakyat seperti apa, harapan rakyat seperti apa," kata Wiranto di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018.
Baca: Ada Pensiunan TNI Sampai Politikus, Siapa Cawapres Jokowi?
Dari hasil blusukan itu, Jokowi sering menghasilkan kebijakan dan terobosan yang mengacu kepada keinginan masyarakat. Makanya Mantan Gubernur DKI Jakarta itu jadi memiliki bahan lengkap untuk dibahas dengan para menterinya saat rapat terbatas.
Soal siapa cawapresnya, Ketua Dewan Pengarah Partai Hanura itu menyatakan tak mau berkomentar. Ia meminta masyarakat tak perlu ribut soal pendamping Jokowi. "Kita enggak usah ribut karena beliau yang menentukan," ujarnya.
Baca: Surya Paloh Mengaku Belum Tahu Siapa Cawapres Jokowi
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebelumnya menyatakan nama cawapres Jokowi sudah mengerucut. Namanya akan diumumkan dalam waktu dekat. “Pengumuman dilakukan pada momentum tepat, dan dalam cuaca yang cerah, secerah ketika matahari terbit dari timur. Jadi tunggu saja dan sabar," ujarnya seperti dilansir keterangan tertulis, Senin, 9 Juli 2018.
Ketua Umum Partai Persatuan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau biasa disapa Romi sebelumnya mengatakan terdapat 10 nama yang bakal menjadi cawapres Jokowi. Dia tidak bersedia menyebut 10 nama tersebut. Namun dia menyatakan sosok tersebut memiliki beragam latar belakang. “Ada yang purnawirawan TNI, politikus, tokoh masyarakat, hingga cendikiawan,” kata dia.
Baca: Cawapres Jokowi, Pengamat: Peluang Kandidat Non Partai Tinggi