TEMPO.CO, Jakarta - Tim SAR menemukan uang Rp 30 miliar di Kapal Motor atau KM Lestari Maju yang tenggelam di perairan Pa'baddilang, Selasa, 3 Juli 2018. Uang itu dibawa penumpang untuk menggaji aparatur sipil negara atau ASN Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dalam perjalanan menuju kantor Bank Sulsel Selayar.
"Uang dikemas rapi dalam karung sebanyak 7 buah yang masih setia dijaga dua orang staf Bank Sulsel dan tidak meninggalkan kapal," kata Andi Ridho, anggota Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI), yang turut mengevakuasi, Rabu, 4 Juli 2018.
Baca juga: Jumlah Penumpang KM Lestari Maju Berbeda dengan Manifest
Menurut Andi, evakuasi itu dipandu personel Polres setelah semua korban selesai dievakuasi ke daratan. "Setelah semua korban di kapal dievakuasi di darat, barulah kami membantu evakuasi uang Bank Sulsel," tuturnya.
Andi mengatakan evakuasi tersebut dibantu tim Basarnas, Polri, TNI, PMII, POSSI, dan masyarakat. Sehingga mereka masih terus melakukan penyisiran untuk mencari adanya kemungkinan korban yang hanyut dan belum dievakuasi.
Kepala Kepolisian Resor Selayar Ajun Komisaris Besar Syamsu Ridwan mengungkapkan, saat ini, tercatat sudah 35 orang meninggal akibat kandasnya kapal di perairan Pa'baddilang. Adapun 155 orang selamat. "Semua yang meninggal sudah kita evakuasi," tutur Syamsu.
Baca juga: Kemenhub: KM Lestari Maju Sengaja Dikandaskan, Bukan Tenggelam
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Umar Septono ikut turun mengevakuasi korban KM Lestari Maju.
"Saat tiba, saya langsung menuju ke lokasi untuk memastikan tak ada lagi korban di kapal," tutur Umar, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu.
Saat di lokasi, jenderal bintang dua ini langsung menggendong seorang anak kecil yang kedinginan. Sebelum meninggalkan Selayar, Kapolda juga menyempatkan diri melayat ke beberapa rumah korban yang meninggal akibat kapal kandas.