TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bener Meriah Ahmadi ditangkap dalam operasi tangkap tangan atau OTT KPK di Takengon pada Selasa 3 Juli 2018. OTT KPK ini juga menyeret Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Baik Irwandi maupun Ahmadi masih diperiksa di kantor Polda Aceh.
Ahmadi adalah salah satu bupati termuda di Tanah Air. Usianya baru menginjak 37 tahun. Ahmadi dilahirkan di Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah. Dalam Pilkada 2017 lalu ia berpasangan dengan Sarkawi dan diusung Partai Golkar.
Baca juga: KPK Gelar OTT, Gubernur Aceh dan Bupati Bener Meriah Ditangkap
Tempo pernah mewawancarainya pada April 2015 di rumahnya di Bener Meriah, terkait dengan perdagangan gading gajah. Saat wawancara, ia ditemani seorang sopir bus berbadan tegap yang mengaku pernah tertembak di perutnya. Ahmadi mengaku pernah menjadi bagian dari perdagangan haram tersebut. "Saya sering mendapatkan gading dari tentara," katanya saat itu.
Para tentara tersebut, katanya, rata-rata berasal dari pasukan yang baru keluar hutan. Gading-gading itu, katanya, ia bawa ke mana-mana dan ditawarkan kepada berbagai temannya. Ia tak mau menyebutkan kepada siapa dan berapa harga gading itu.
Ia mengisahkan, aktivitas ilegal itu dilakukan karena ia punya banyak kenalan. Ahmadi dikenal sebagai salah satu putra daerah yang kariernya melonjak karena pergaulannya yang luwes. Ia jebolan Universitas Gajah Putih Takengon. Ia pernah menjadi Ketua Komisi Independen Pemilu Bener Meriah, lembaga yang setara Komisi Pemilihan Umum namun khusus untuk Aceh. “Saya memang senang berteman,” ujarnya.
Setelah sempat vakum di dunia politik Aceh, Ahmadi yang kemudian menjadi Bupati Bener Meriah mengikuti jejak keluarganya dengan berkebun. Ia mengaku memborong tanah di dekat rumah orang tuanya di kawasan Samarkilang. Ia menanam berbagai macam pohon seperti kopi, karet dan lain-lain. Ia juga beternak sapi di perkebunan itu.