INFO JABAR - Program Motivator Ketahanan Keluarga (Motekar) karya Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP2AKB)—dulu BP3AKB—masuk top 99 inovasi terbaik se-Indonesia dalam kompetisi inovasi pelayanan publik yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Ke depan, Motekar akan dipresentasikan di hadapan juri dari berbagai negara untuk diseleksi menjadi 40 terbaik se-Indonesia dan menjadi salah satu inovasi internasional.
Ketua DP3AKB Provinsi Jawa Barat Poppy Sophia Bakur menyatakan hal itu dalam acara Bimbingan Teknis Tenaga Motekar angkatan ketiga 2018 di Sari Ater Hotel and Resort, Kabupaten Subang, Senin, 2 Juli 2018.
Poppy menuturkan telah berkoordinasi dengan Deputi dari Kementerian Pendayagunaan dan secara khusus meminta Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa menjadi pembicara yang mempresentasikan program Motekar. “Program Motekar menjadi satu-satunya dari Jawa Barat yang masuk ke dalam top 99,” ujar Poppy dalam sambutannya.
“Kemarin, kami bahas dengan Deputi dari Kemenpan RB bahwa dari 99 ini sudah masuk di level nasional. Nanti diminta khusus Pak Sekda yang harus memaparkan program strategis andalan inovasi pelayanan publik Jawa Barat ini,” tuturnya.
Sementara itu Iwa menyatakan siap menjadi perwakilan Jawa Barat dalam merepresentasikan program Motekar ini. Menurut dia, langkah-langkah peningkatan kualitas para kader Motekar terus digenjot, salah satunya melalui pelatihan dan bimbingan teknis seperti yang saat ini sedang diselenggarakan.
Selain itu, kata Iwa, perlu dilakukan evaluasi kinerja dengan mengecek serta membandingkan jumlah kasus yang terjadi sehingga menjadi suatu laporan kinerja.
“Insya Allah saya sendiri yang akan memberikan suatu paparan di depan juri supaya inovasi ini menjadi masukan bagi kita dan menjadi salah satu inovasi yang maju ke internasional,” kata Iwa.
“Selanjutnya, juga akan dicek bagaimana hasilnya, menurun atau tidak dari sebelumnya masyarakat yang memiliki permasalahan sosial, seperti human trafficking dan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Nanti data-data itu akan disampaikan,” ujarnya.
Program Motekar merupakan implementasi dari amanat Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga, yang digagas BP3AKB pada 2015.
Tugas para Motekar, antara lain memberikan penjelasan, pemahaman, dan penyuluhan kepada masyarakat terkait dengan program KB, kesehatan, pendidikan, serta upaya peningkatan kesejahteraan keluarga. Selain itu, para Motekar akan menghimpun data by name by address data kependudukan di desanya masing-masing secara akurat.
Jawa Barat memiliki 666 tenaga Motekar yang tersebar di 27 kabupaten/kota. Dalam bimbingan teknis dan pelatihan Motekar angkatan ketiga ini, ada 131 orang yang diikutsertakan. Mereka berasal dari Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, juga Kabupaten Subang. Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari hingga Rabu, 4 Juli 2018. (*)